Meski begitu, menurut Colleen Doyle, direktur Nutrition and Physical Activity dari American Cancer Society, dalam hal pencegahan kanker, masih banyak risiko lain yang bisa menyebabkan kanker.
"Misalnya saja Anda kelebihan bobot 13 kilogram, maka risiko Anda terkena sejumlah kanker akan lebih besar, dibandingkan hanya makan daging yang dibakar," kata Doyle.
Oleh karena itu, tak perlu takut mengonsumsi daging yang dibakar.
Baca Juga: 7 Tahun Menanti, Lyra Virna Umumkan Hamil Anak Pertamanya dengan Fadlan Muhammad di Usia 39 Tahun
Untuk memperkecil risiko kanker, ada beberapa hal yang perlu diketahui:
- Bakarlah ikan.
Daging sapi, babi, dan unggas, cenderung membentuk HCAs dibandingkan seafood, karena kandungan asam amino pada daging ini lebih tinggi dan butuh waktu pemanggangan lebih lama.
- Pangkas lemak dari daging yang akan dibakar untuk mengurangi tetesan lemaknya.
- Rendam dalam bumbu.
Penelitian menunjukkan, merendam daging merah pada bir atau wine dua jam sebelum dibakar bisa mengurangi HCAs.
Baca Juga: Teddy Sebut Putri Delina Sering Lakukan Ini Padanya dan Lina Jubaedah, Ramalan Mbak You Terbukti?
Para ilmuwan percaya, antioksidan dalam dua minuman itu akan menghambat pembentukan HCAs.
Daun mint, basil, serta oregano, juga memiliki efek antioksidan yang baik untuk daging.
- Hidangkan daging panggang dengan sayuran yang bisa membantu membersihkan zat-zat karsinogen dalam tubuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Benarkah Makanan yang Dibakar Memicu Kanker?
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar