GridFame.id - Bakso merupakan makanan yang disukai sebagian besar orang Indonesia.
Rasanya yang gurih membuat kita ketagihan untuk memakannya.
Selain itu, bakso di Indonesia juga memiliki banyak ragam sehingga kita tidak bosan untuk mencobanya.
Bakso pun memiliki harga yang relatif murah dan dapat ditemukan di mana saja.
Namun, di balik kenikmatannya, ada setidaknya 5 bahaya bakso jika dikonsumsi terlalu sering.
Tersimpan bahaya di balik kenikmatan bakso apabila Anda terlalu sering mengonsumsinya, terlebih tidak ada kandungan pengawetnya.
Hal ini dikarenakan kandungan bahan lain, misal vetchin atau MSG yang bisa menimbulkan dampak kesehatan Anda.
Nah, dikutip dari BolaStylo.com, berikut ini 5 dampak berbahaya jika mengonsumsi bakso setiap hari:
1. Hipertensi
Penggunaan bahan penyedap seperti vetchin atau MSG yang terlalu berlebihan pada bakso dapat meningkatkan kadar tekanan darah yang sebelumnya diawali dengan sakit kepala dan perut mual mual.
2. Gangguan Sistem Saraf Otak
Mengonsumsi bakso dengan penggunaan bahan borak atau formalin didalamnya dapat menyebabkan keterbelakaangan mental atau kerusakan sistem saraf otak pada anak anak yang berhubungan dengan daya pikir serta keterampilan motorik anak.
3. Sariawan
Penggunaan penyedap rasa yang berlebihan dan jangka panjang dapat menyebabkan gusi dan rongga mulut mengalami iritasi hingga akhirnya mengalami sariawan.
Penyedap rasa mempunyai sifat menggerus dan tajam yang jika telah melukai rongga mulut akan menyebabkan seseorang kesulitan makan.
4. Menyebabkan Penyakit Jantung
Bakso yang mengandung borak dan formalin dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah menuju jantung dan menghambat aliran darah sekitar jantung yang dapat menyebakan kinerja jantung semakin berkurang.
5. Risiko keguguran
Bakso ternyata juga beresiko bagi ibu hami muda yang suka atau sering makan bakso dapat beresiko mengalami keguguran.
Bakso yang di dalamnya ditambahkan cuka, bahan penyedap dan mengandung borak dapat merusak organ tubuh janin yang baru akan terbentuk dan menggagalkan pertumbuhan janin sehingga akan timbul hancurnya janin.
Penulis | : | Virny Apriliyanty |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar