Nah, yang jadi pertanyaan Raffi adalah, kenapa Abrar juga harus ikut hengkang dari RCTI meski Dahsyat sudah tidak ada?
"Jadi begini ceritanya A, karena itu melibatkan satu institusi yang lumayan perannya vital di Indonesia gitu kan. Jadi banyak orang-orang di institusi itu yang bilang, 'wah ini mencoreng nama baik, ini, ini'. Akhirnya semakin besar, dan masuk juga ke lambe-lambe juga, banyak yang komporin dan musuhnya banyak. Padahal sebelumnya juga pernah ada konten kayak gitu dan gak apa-apa," cerita Abrar.
Abrar pun cerita bahwa sebenarnya saat kejadian itu, ia tidak bertugas.
Ia sebenarnya bertugas di acara Dahsyat lain dan semula tidak ingin datang.
"Aku tadinya gak mau datang dan mau fokus ke Nidji. Aku bilang ke salah satu produser juga, 'apa gue gak usah datang ya ke acara ini ya', 'jangan lah', akhirnya gue dateng juga. Padahal itu gue gak tugas sama sekali, dan gue sama sekali gak tau itu konten apa, kontennya diapain, gue hanya bertugas di lapangan, durasinya udah belom, ini udah belom, briefing semua by kreatif semua. Tiba-tiba pas gue udah di bawah nih, di depan panggung, di depan panggung kok penontonnya ada yang pakai baju seragam, naik, wah di monitor loh kok gambarnya malah kayak gitu, wah bahaya nih. Saat itu feeling aku udah jelek," kata Abrar.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar