GridFame.id - Kalau Anda suka menonton kanal YouTube Rans Entertainment, pasti hapal dengan sosok Abrar.
Ia semula dikenal sebagai tim Rans Entertainment yang suka ikut mengompori jika ada anggota lain yang terkena prank.
Namun semakin ke sini, ia kemudian dikenal sebagai salah satu orang yang ikut membuat Rans Entertainment sampai sebesar sekarang.
Pasti sudah banyak yang tahu juga jika sebelumnya Abrar sudah pernah bekerja dengan Raffi Ahmad, tapi sebagai produser acara Dahsyat di RCTI.
Barulah kemudian setelah keluar dari RCTI, ia bergabung dengan Rans Entertainment.
Nah, ternyata ada cerita mengejutkan dibalik hengkangnya Abrar dari acara musik fenomenal tersebut.
Bahkan Raffi menyebut bahwa ketika Abrar keluar, acara Dahsyat pun ikut menghilang dari layar kaca.
Padahal saat pembawa acaranya beberapa kali bermasalah, Dahsyat tetap berjalan.
Rupanya pada tahun 2018, ada masalah yang cukup besar menimpa Dahsyat hingga mendapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI.
Banyak yang mengira, bahkan Nagita Slavina, Dahsyat diberhentikan penayangannya karena permainan yang dianggap tidak sopan.
Soalnya ada satu permainan yang kesannya memberikan makan lewat kaki.
Padahal, bukan seperti itu kejadian aslinya.
"Buat yang belum tahu, di Dahsyat ada kejadian kan, yang men-trigger ini semua. Waktu itu ada tayangan itu kejadiannya makan dari sepatu atau apa sih?" tanya Nagita.
"Makan donat, terus diginiin pakai sepatu. Jadi tali diiket ke sepatu terus digituin ke ada kayak apa," kata Abrar berusaha menjelaskan.
"Gak jelas ngejelasinnya! Jadi gini, misal permainan, ini ada katrol, trus ada kerupuk nih, nah katrol yang ini dikaitkan ke kaki. Jadi naik turunnya si kerupuk ini tergantung kaki. Gitu kan permainannya?" potong Raffi segera.
"Jadi bukan kasih makan dari kaki?" tanya Nagita sekali lagi.
"Bukan," jawab Raffi dan Abrar kompak.
Sekilas, konsep permainan tersebut nampak tidak ada masalah.
Namun ternyata penonton di rumah melihatnya dengan sudut yang berbeda akibat pengambilan gambar dari kamera.
"Dan waktu itu aku jadi hostnya. Jadi gini, dari kacamata penonton di rumah, dari angle kamera. Kalau misalnya angle kamera kan banyak nih, kalau dari depan kan kelihatan. Kalau dari kamera hand held di bawah, panggung kan levelnya lebih tinggi, jadi kesannya kan kita makan pakai kaki. Kebetulan waktu itu produsernya yang lagi duty (bertugas-red) Abrar," jelas Raffi lagi.
Karena dianggap tidak sopan, akhirnya bagian permainan itu terkena tegur oleh KPI.
Abrar yang saat itu sedang bertugas jadi produser pun ikut kena getahnya.
Menurutnya, sebenarnya teguran dari KPI itu hanya pemberhentian sementara atau teguran, bukan diberhentikan selamanya.
Raffi pun menambahkan bahwa saat itu, acara musik di televisi pamornya sedang turun sehingga Dahsyat memang harus melakukan pencerahan konten.
Namun karena ternyata banyak pihak yang mengompori, akhirnya acara tersebut berhenti selama-lamanya.
Nah, yang jadi pertanyaan Raffi adalah, kenapa Abrar juga harus ikut hengkang dari RCTI meski Dahsyat sudah tidak ada?
"Jadi begini ceritanya A, karena itu melibatkan satu institusi yang lumayan perannya vital di Indonesia gitu kan. Jadi banyak orang-orang di institusi itu yang bilang, 'wah ini mencoreng nama baik, ini, ini'. Akhirnya semakin besar, dan masuk juga ke lambe-lambe juga, banyak yang komporin dan musuhnya banyak. Padahal sebelumnya juga pernah ada konten kayak gitu dan gak apa-apa," cerita Abrar.
Abrar pun cerita bahwa sebenarnya saat kejadian itu, ia tidak bertugas.
Ia sebenarnya bertugas di acara Dahsyat lain dan semula tidak ingin datang.
"Aku tadinya gak mau datang dan mau fokus ke Nidji. Aku bilang ke salah satu produser juga, 'apa gue gak usah datang ya ke acara ini ya', 'jangan lah', akhirnya gue dateng juga. Padahal itu gue gak tugas sama sekali, dan gue sama sekali gak tau itu konten apa, kontennya diapain, gue hanya bertugas di lapangan, durasinya udah belom, ini udah belom, briefing semua by kreatif semua. Tiba-tiba pas gue udah di bawah nih, di depan panggung, di depan panggung kok penontonnya ada yang pakai baju seragam, naik, wah di monitor loh kok gambarnya malah kayak gitu, wah bahaya nih. Saat itu feeling aku udah jelek," kata Abrar.
Akhirnya Abrar pun diminta untuk mengundurkan diri.
Ia pun dipanggil untuk menandatangani surat.
"Tiba-tiba aku dipanggil sama salah satu atasan aku. Terus langsung dikasih surat, gue mesti tanda tanganin, surat pengunduran diri," ujar Abrar.
Baca Juga: Baru Saja Kehilangan Putranya, Kini Ibu Ashraf Sinclair Ucap Syukur Karena Putranya Nikahi BCL
"Sedih gak?" tanya Raffi.
"Sedih sih. Waktu itu malem-malem A, tiba-tiba dipanggil dan biasanya kan kalau orang-orang mengundurkan diri 2 bulan, nah ini sehari. Saat itu aku pikir ya udah tanda tangan aja," jelas Abrar lagi.
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar