GridFame.id - Anak Gunung Krakatau erupsi pada Jumat (11/04/2020).
Terjadi dua kali letusan hingga menyemburkan abu vulkanik ke sebagian wilayah Lampung.
Letusan pertama terjadi pada pukul 21.57 WIB dan letusan kedua pukul 22. 35 WIB.
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo, tinggi kolom abu erupsi Gunung Anak krakatau mencapai 500 meter di atas puncak atau 657 meter di atas permukaan laut.
Baca Juga: Saat PSBB Tak Semua Jadwal Kereta Api Dibatalkan, 14 Diantaranya Masih Beroperasi, Simak Apa Saja!
Melalui twitter @BNPB_Indonesia, Kolom abu teramati berwarna abu dengan intensitas sedang hingga tebal cindong ke arah utara.
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 40 mm dan durasi 38 menit 4 detik.
Letusan juga masih terjadi bahkan hingga pagi, Sabtu (12/04/2020) sekitar pukul 05.44 WIB.
Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo telah melakukan beberapa upaya diantaranya TRC BPBD Kab. Lampung Selatan telah menguhubungi tim pemantau Gunung Api Krakatau.
Hingga diketahui saat ini status masih waspada (Level 2) dan aktifitas vulkanik telah mereda.
Tidak terpantau adanya bau belerang maupun debu vulkanik pasca erupsi terjadi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menghimbau agar masyarakat sekitar tidak panik dan tetap tenang.
Dalam rilis yang diunggah BNPB juga menjelaskan bahwa TNI/Polri telah disiagakan di lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi warga setempat.
Hingga saat ini, tidak ada laporan kerusakan yang timbul akibat erupsi gunung Anan Krakatau ini.
BNPB akan terus memantau segala perkembangan untuk kemudian melaporkannya kepada masyarakat.
Namun ada hal yang cukup misterius dibalik peristiwa erupsi Gunung Anak Krakatau kali ini.
Hal ini lantaran sejumlah masyarakat yang tinggal di Jakarta dan Bogor turut merasakan dentuman keras.
Sejumlah warga membuat laporan pada akun twitter BNPB bahwa mereka mendengar dentuman keras yang diduga akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
"Di Bogor terdengar suara dentuman yg berasal seperti dari bawah tanah dan pintu2 rumah pada bergetar keras," tulis akun @debsnaynay.
"Keknya si iya..soalnya di daerah duren sawir tdi pas ujan gue denger 2 kali dentuman..ga tau itu geledek atau dri krakatau soalnya nyaru kek gledek..2 kali..itu gledek suaranya ga kek biasanya..gua ampe kaget asli 2 kali," tulis @ridwankrisna46.
"Di Cibinong Bogor dentuman keeas kaca getar jam 2 malam," tulis akun @SyahriAlghifari.
Namun hingga saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dari BNPB mengenai dentuman keras yang terjadi di sejumlah wilayah Jabodetabek itu apakah berkaitan dengan erupsi Gunung Anak Krakatau atau bukan.
Source | : | Kompas.com,Twitter |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar