GridFame.id - Pada saat pandemi seperti ini Anda pasti membutuhkan asupan bergizi.
Salah satunya adalah buah.
Dan tentunya Anda sering memilih buah diblender supaya terasa lebih segar.
Namun benarkah buah akan kehilangan nutrisinya jika diblender?
Makanan yang yang kaya akan serat, vitamin, dan kandungan gizi lainnya ini, pasti sering kita konsumsi setiap hari bukan?
Baca Juga: Begini Cara Menyimpan Buah dan Sayur yang Aman Tanpa Kulkas Selama Wabah Corona Supaya Awet
Baca Juga: Tak Disangka! Buah Apel Ternyata Sangat Ampuh Sebagai Obat Herbal Cegah Sakit Paru-paru, Kok Bisa?
Biasanya, kita sering memblender buah untuk dijadikan jus.
Selain praktis, hal ini dilakukan agar buah yang kita konsumsi lebih mudah untuk dicerna.
Namun di sisi lain, sebagian orang menganggap bahwa buah yang dimakan secara langsung justru lebih baik dari segi nutrisi.
Sebab, nutrisi yang dikandungnya tidak akan hancur dibandingan dengan buah yang diblender.
Jadi, benarkah buah yang dimakan langsung lebih bernutrisi dibandingkan dengan yang diblender?
Fakta Buah yang Diblender
Seperti dilansir dari LiveStrong, memblender buah sebenarnya tidak akan mengubah nilai gizinya secara signifikan.
Tapi yang perlu dikhawatirkan justru adalah bahan tambahan yang kita masukkan saat memblender buah.
Pasti banyak dari kita yang gemar menambahkan gula cair, susu, madu atau bahkan es krim ke dalam jus buah.
Nah, bahan-bahan inilah yang justru akan mengubah struktur nutrisi dari buah yang diblender.
tidak mungkin, jus buah akan kaya gula sehingga bisa menyebabkan obesitas sampai diabetes.
Jadi, bukan proses pemblenderan yang mengubah nutrisi buah, melainkan bahan tambahan yang dipakai saat memblender buah tersebut.
Selain bahan tambahan, kita juga harus perhatikan cara penyimpanan buah yang sudah diblender tersebut.
Sebab, buah yang sudah halus ini tidak boleh di dalam jangka waktu yang lama.
Nutrisi pada buah akan hilang dan mengalami degradasi nutrisi jika disimpan terlalu lama.
Journal of Agricultural and Food Chemistry pada tahun 2006 juga menemukan, sekitar 5-25% kandungan vitamin C dalam potongan kiwi, nanas, mangga, stoberi, semangka, dan melon akan hilang jika disimpan pada suhu 5 derajat celcius dalam waktu enam hari.
Baca Juga: Buah Segar dan Tanaman Ini Disebut Bisa Jadi Obat Herbal Cegah Covid-19, Benarkah?
nder buah tidak akan merusak nutrisi.
Kecuali jika kita menyimpan smoothie atau jus yang kita buat terlalu lama atau bahan tambahan di dalamnya terlalu banyak.
Bagaimana menurut Anda?
Sudah tidak perlu khawatir lagi bukan dengan kandungan nutrisi buah yang diblender?
Lebih sehat juicer atau blender?
Sebelumnya, perlu diketahui dulu bahwa buah-buahan dan sayuran mengandung lima nutrisi penting yaitu vitamin, phytochemical, mineral, enzim, dan serat.
Kelima nutrisi ini berfungsi membantu mencegah kanker, memperbaiki kerusakan sel, mencegah terjadinya oksidasi, memperbaiki sistem imun tubuh, dan mencegah penuaan dini.
Namun beda teknik mengolah sayuran dan buah dalam bentuk jus ternyata dapat memengaruhi nutrisi-nutrisi ini.
Kita tahu kalau ada dua jenis alat yang biasa digunakan untuk membuat jus, yaitu blender dan juicer.
Baca Juga: Belanja Buah dan Sayur di Masa Isolasi Akibat Pandemi Corona, Penampilan Mayangsari jadi Sorotan
Keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Kalau blender umumnya akan menghasilkan jus dengan rasa dan kandungan yang sudah berubah dari buah segar.
Sementara juicer, terutama juicer modern menggunakan teknologi slow squeezing (pemeras jeruk konvensional) tidak merusak nutrisi alami yang terdapat di dalam sayur dan buah-buahan.
Dengan demikian, juicer diyakini tidak menghilangkan nutrisi buah atau sayuran.
Nah, anda sudah tahu kan mana yang lebih sehat untuk bikin jus dari buah.
Artikel ini sudah tayang di SajianSedap.com
Penulis | : | Marcel Mariana |
Editor | : | David Togatorop |
Komentar