Sebetulnya, kata Bagja, jika kondisinya tidak seperti saat ini untuk pengadaan barang dan jasa dengan nilai diatas Rp 200 juta saja sudah tidak bisa dilakukan penunujukan langsung.
"Hari ini Rp 60 miliar pakai penunjukan langsung, jadinya riskan.
Tapi saya pastikan itu berjalan sesuai aturan, tidak ada yang bermain di situ. Harus murni demi kepentingan masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sosial KBB, Hari Partomo mengatakan, adanya ayam busuk dalam paket sembako tersebut karena sembakonya terlambat diterima oleh KPM.
"Sebetulnya, bantuan itu ayam baku segar. Kemungkinan terlalu lama sampai ke tangan KPM sehingga daging ayamnya jadi kurang layak konsumsi," ujar saat dikonfirmasi melalui pesan singkat
Menurutnya, jika ayam potong tersebut sampai tepat waktu atau diterima KPM hari itu juga, kondisinya bakal tetap segar.
Namun, jika sembakonya diterima keesokan harinya, khusus ayam potong pasti sudah tak layak konsumsi.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pemkab KBB Dikritik Karena Anggarannya Rp 60 Miliar, Masih Ada Ayam Busuk di Dalam Sembako Bantuan
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar