GridFame.id - Gugus Tugas Covid-19 di Surabaya Raya akan bertindak represif untuk mencegah Covid-19.
Tindakan akan dilakukan karena warga dinilai tidak mengindahkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya.
Masih banyak arus lalu lintas dari luar kota masuk Surabaya.
Salah satu tindakan represif adalah bila ada warga yang kena demam dan panas tinggi maka mereka akan dirawat di rumah sakit jiwa.
Salah satunya akan membawa warga yang demam tinggi ke Rumah Sakit Jiwa atau RSJ Menur.
Hal itu lantaran saat evaluasi 3 hari PSBB Surabaya, arus lalu lintas seperti hari biasa.
Seperti diketahui, PSBB Surabaya mulai berlaku pada 28 April 2020 hingga 11 Mei 2020.
Selain membawa warga yang bersuhu tubuh tinggi ke RSJ Menur, juga melakukan beberapa tindakan lainnya.
Yakni, pengendara yang tidak menggunakan masker akan disuruh balik. Sedangkan pengguna motor yang berboncengan akan segera diturunkan.
Begitu juga jika menemukan pengendara roda empat lebih dari 50 pesen jumlah maksimal, juga akan diturunkan.
Pengetatan tersebut akan dilakukan mulai Sabtu (2/5/2020).
Ini setelah Pemprov dan Forkopimda Jatim melakukan evaluasi terhadap PSBB yang sudah berjalan tiga hari, mulai Selasa - Kamis (28-30/5/2020).
Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono mengungkapkan Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR) saat PSBB ternyata tidak berkurang banyak jika dibandingkan dengan sebelum PSBB.
Yang berarti kunjungan dan mobilisasi masyarakat di Surabaya Raya masih tinggi.
"Keputusan di rapat, kita akan sedikit lebih represif.
Yang berboncengan diturunkan di situ, yang tidak pakai masker dikembalikan, yang kendaraan roda empat penumpangnya satu baris harus satu orang," kata Heru, saat ditemui usai rapat evaluasi penerapan PSBB Surabaya Raya, Jumat (1/5/2020) malam.
Apabila di cek poin ditemukan pengguna jalan yang temperatur tubuhnya di atas rata-rata, Heru menegaskan orang tersebut akan langsung dilarikan ke rumah sakit rujukan terdekat.
"Dokter Kohar (Ketua Rumpun Tracing Gugas Covid-19 Jatim) sudah koordinasi dengan kabupaten kota untuk membawa pengguna jalan yang temperaturnya tinggi ke rumah sakit terdekat," kata Heru yang juga Sekretaris Gugus Tugas (Gugas) Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur ini.
"Di Surabaya langsung ke RSJ Menur, yang Sidoarjo dan Gresik juga begitu, diantar oleh yang bertanggungjawab masing-masing kabupaten kota," lanjut Mantan Bupati Tulungagung ini.
Lebih lanjut, Heru menjelaskan akan ada beberapa pasar dan fasilitas umum yang ditutup untuk meminimalisasi penyebaran Virus Corona (Covid-19).
"Covid-19 ini memang bisa ditanggulangi dengan social Distancing, cuci tangan, pakai masker, tapi kalau di pasar bisa apa tidak, kan desak-desakan. Untuk itu beberapa pasar sudah ditutup, fasilitas umum, dan taman ditutup, mall juga begitu hanya berjualan kebutuhan obat dan kebutuhan makanan," tegas Heru
"Prinsipnya besok akan lebih represif lagi. Kalau 14 hari (selama PSBB) seperti kemarin maka hasilnya tidak akan signifikan. Jam malam akan diperketat kalau ada warung yang masih buka akan langsung ditutup," pungkasnya.
PSBB di Gresik, masih banyak yang cangkruk
Sementara, PSBB di Gresik juga mengalami kendala.
Sejumlah warung kopi di Kabupaten Gresik masih ada yang buka saat penerapan jam malam pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pukul 21.00 wib hingga 04.00 wib.
Petugas gabungan yang terdiri TNI-Polri dan Satpol PP serta Ormas dan Ormek melakukan patroli di hari keempat PSBB Kabupaten Gresik.
Padahal sudah tiga hari diberikan imbauan.
Semua aktivitas dibatasi untuk pencegahan penyebaran corona virus disease atau Covid-19 di Gresik.
Petugas gabungan melakukan penyisiran rute patroli mulai dari wilayah Gresik Kota warkop, makanan cepat saji hingga konter handphone di jalan Dr. Sutomo lalu warkop sepanjang Jalan Noto Prayitno, Jalan Siti Fatimah binti Maimun, lalu ke warkop sepanjang Jalan Tambang Gresik.
Area perumahan GKB Gresik, dan di sepanjang Jalan Brotonegoro, Manyar, sepanjang Jalan Panggang Desa Suci, Manyar, Jalan KH. Syafi'i, Suci, Jalan KH. Syafi'i Desa Dahan Rejo dan kembali ke Jalan Dr. Wahidin Kebomas.
Ternyata masih banyak warung kopi yang buka.
Kemudian ada pula pengunjung warung kopi yang ramai meski jam malam.
Kepala Dinas Satpol PP Gresik, Abu Hasan, menyampaikan pihaknya sudah memberikan peringatan pada belasan warkop yang masih buka.
"Kita tempeli stiker yang bertuliskan 'Beli Bungkus Bayar Bawa Pulang' di warung, cafe dan tempat keramaian. Agar mereka mematuhi jam malam," ucapnya, Sabtu (2/5/2020).
Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi apalagi, saat ini Jawa Timur sudah menduduki peringkat kedua kasus terbanyak setelah Jakarta terkait penyebaran covid-19.
"Semoga angka positif di Gresik tidak bertambah dan masa PSBB di Gresik tidak diperpanjang," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Surabaya Siapkan Rumah Sakit Jiwa Untuk Menampung Warga yang Demam Tinggi
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar