Di samping itu, pemerintah China juga menunjukkan kurva epidemi khusus pada kasus yang positif Covid-19.
Terdiri dari sumbu Y jumlah kasus dan sumbu X dengan patokan tanggal mulai bergejala dan tanggal diagnosis.
"Jadi dari kurva ini bisa bercerita banyak, terlihat pola kenaikan dan turunnya (jumlah kasus baru), puncak wabah, juga bisa lihat yang positif, bergejala, hingga suspek," ujar Iqbal.
Sementara di Indonesia hanya menampilkan kurva harian kasus Covid-19.
Terdiri dari sumbu Y tentang jumlah kasus konfirmasi tambahan, sedangkan sumbu X adalah tanggal pelaporan kasus.
"Bukan tanggal mulai bergejala, atau tanggal periksa. Kurva ini tak sesuai standar ilmu epidemiologi," jelas Iqbal.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar