"Kalau kita delay satu minggu, maka dia bisa menular meskipun sudah dikarantina, menular di keluarganya," jelas Risma.
"Mungkin dulu hanya satu di keluarga itu, tapi kemudian karena dia satu rumah tidak dipisahkan, karena kita tidak punya alatnya bahwa dia memang positif, dia kita isolasi karena masuk di kelompok tadi."
"Nah begitu kita tes, maka kemudian yang kita isolasi menjadi confirm, menjadi positif."
"Nah itulah yang tadi saya sampaikan kenapa menjadi besar," jelasnya.
Baca Juga: Wali Kota Risma Pamit & Tinggalkan Pesan Ini Untuk Warga Surabaya
Risma mengatakan Pemkot Surabaya juga telah banyak melakukan rapid test massal.
Jika ada warga yang reaktif covid-19, maka orang itu akan ditempatkan di sebuah hotel.
"Maka kemudian kita lakukan semua dengan rapid test nah sekarang kita sudah punya alatnya, kemudian kita pisah begitu dia reaktif."
"Setelah dia kita pisah kita lakukan swab," katanya.
Jika hasil swab positif tanpa gejala maka para pasien akan ditempatkan di asrama haji.
Sedangkan bagi yang sakit harus segera dirawat di rumah sakit sampai sembuh.
Artikel ini Telah Tayang di TribunBali.com dengan Judul Surabaya Zona Hitam Virus Corona, Begini Penjelasan Khofifah dan Risma
Source | : | TribunBali.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | GridFame Editorial |
Komentar