GridFame.id - Virus corona kini masih jadi sorotan masyarakat.
Baik yang berada di Indonesia maupun di seluruh dunia.
Hampir 7 bulan sudah virus corona jenis baru menyebar di seluruh dunia. Para ilmuwan masih berupaya memahami virus penyebab Covid-19 ini.
Penelitian terus dilakukan, baik tentang gejala, penyebaran, hingga penularannya.
WHO pun terus memperbarui panduannya. Terbaru, WHO mengakui bukti yang didapatkan sejumlah studi bahwa virus corona bisa menyebar melalui udara.
Pada Kamis (9/7/2020), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis pernyataan resmi yang menyebutkan sejumlah studi yang menunjukkan bahwa virus corona bisa bertahan di udara, terutama pada ruangan tertutup, dan bisa menular.
Berikut beberapa poin terkait kajian terbaru yang dirilis WHO mengenai penyebaran virus corona di udara yang perlu dipahami:
Virus Corona menyebar melalui udara dan droplet
Pembaharuan WHO mengenai transmisi virus corona melalui udara tidak menghapus peringatan WHO mengenai penularan virus ini melalui droplet.
Kontak dekat dengan seseorang yang mengeluarkan air liur atau sekresi pernapasan dengan droplet berdiameter lebih dari 5-10 mikron tetap berpotensi menularkan virus.
Oleh karena itu, imbauan untuk menjaga jarak tetap berlaku.
Menurut WHO, udara yang diembuskan oleh penderita Covid-19 memungkinkan transmisi virus melalui aerosol.
Baca Juga: Baru Saja Ajak Bayinya Liburan, Zaskia Mecca Justru Mendadak Minta Pertolongan, Ada Apa?
Teori tersebut menunjukkan bahwa sejumlah tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis ketika seseorang menguap, bernapas, dan berbicara.
"Dengan demikian, seseorang dapat terinfeksi virus ketika menghirup aerosol yang memiliki proporsi cukup untuk menyebabkan infeksi," demikian pernyataan WHO, seperti dikutip dari laman resmi WHO, Jumat (10/7/2020).
Namun, belum diketahui secara pasti berapa banyak proporsinya untuk bisa menginfeksi orang lain.
WHO menyebutkan, beberapa laporan Covid-19 yang terkait dengan kerumunan di dalam ruangan telah menemukan potensi penularan virus melalui aerosol dan dikombinasikan dengan droplet, misalnya ketika latihan paduan suara, berada di restoran, atau gym.
Apa itu penularan melalui udara?
WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen infeksius akibat adanya penyebaran inti droplet (aerosol) yang tetap menular saat melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama.
Awalnya, WHO hanya mengatakan bahwa kemungkinan penyebaran aerosol dapat terjadi hanya ketika ada tindakan medis yang menghasilkan aerosol.
Namun, perkembangan yang terjadi menunjukkan tidak hanya demikian.
Penelitian tentang transmisi aerosol dengan fisika aliran dan udara menjelaskan bagaimana aerosol sangat mungkin menjadi sarana penularan.
Teori itu menjelaskan bahwa setiap tetesan pernapasan menghasilkan aerosol mikroskopis kurang dari 5 mikron ketika menguap.
Sedangkan pernapasan normal dan berbicara menghasilkan aerosol yang diembuskan.
Sehingga, bagi orang yang rentan, ketika mereka menghirup aerosol dapat terinfeksi saat jumlah virus yang mereka hirup cukup untuk menghasilkan infeksi.
Penularan melalui udara berisiko terjadi di ruang tertutup
Di luar fasilitas medis, penularan melalui aerosol sangat dimungkinkan terjadi dalam kondisi ruang ramai dan tertutup.
Terutama jika ruangan tersebut berventilasi buruk.
Penularan melalui aerosol terkombinasi juga dengan penularan droplet. Misalnya, saat melakukan paduan suara, berada di restoran atau di kelas kebugaran.
"Kemungkinan penularan melalui udara dalam pengaturan publik - terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, padat, tertutup, pengaturan berventilasi buruk yang telah dijelaskan, tidak dapat dikesampingkan," ujar Benedetta Allegranzi, Pimpinan Teknis WHO untuk Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pernyataan WHO muncul setelah 239 ilmuwan dari 32 negara dan berbagai bidang membuat surat terbuka bahwa ada risiko nyata penularan melalui udara, terutama di lingkungan dalam ruangan, tertutup dan ramai tanpa ventilasi yang baik.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yang Perlu Dipahami soal Penularan Virus Corona Melalui Udara".
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Komentar