Dirjen P2P itu menjelaskan, pembacaan penambahan jumlah kasus setiap harinya untuk menunjukkan pemerintah terbuka dengan penanganan Covid-19.
“Ini muncul di awal, ada yang bilang dibacakan saja, tapi ada yang mengatakan tidak semua orang melihat, ada yang mendengar."
"Jadi saya menyadari betul bahwa audiensnya banyak dan memiliki beragam kepentingan,” katanya.
Dibacakan pula penambahan kasus terkonfirmasi, agar dapat menjadi acuan masyarakat untuk waspada, mana zona yang sangat berisiko penyebarannya, dan mana yang masih rendah risikonya.
“Oleh karena itu setelah saya rilis, kemudian saya share melalui website covid19.go.id yang muncul secara rinci."
"Saya juga terkadang minta pendapat, apakah ini perlu dibacakan."
Ada yang mengatakan perlu supaya provinsi lain bisa lihat provinsi lain karena ada kepentingan."
"Bagaimana kampung saya di Surabaya ternyata tinggi sekali, makanya harus hati-hati. Ini sebuah kompromi,” paparnya
Ahmad Yurianto menegaskan, dirinya tidak memiliki kepentingan sedikitpun untuk memanipulasi data.
Source | : | Wartakotalive |
Penulis | : | Raka |
Editor | : | Raka |
Komentar