GridFame.id - Setelah Sunda Empire, kembali banyak organisasi masyarakat yang membuat heboh.
Salah satunya yang terjadi di Garut, Jawa Barat ini.
Bahkan mereka dengan berani mengubah lambang negara dan mencetak uang mereka sendiri.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Maradona menjelaskan munculnya organisasi masyarakat (ormas) baru di wilayahnya yang dinilai meresahkan warga.
Baca Juga: Hubungannya dengan Nadya Mustika Penuh Intrik, Rizki DA Kepergok Like Foto Instagram Lesty Kejora
Dilansir dari TribunWow.com, hal itu terungkap dalam tayangan Apa Kabar Indonesia di TvOne, Rabu (9/9/2020).
Diketahui ormas tersebut menamakan diri Kandang Wesi Tunggal Rahayu.
Ormas yang berpusat di Garut, Jawa Barat ini diduga mengubah lambang negara Garuda Pancasila dan mencetak uang sendiri.
"Kita sudah memeriksa sebanyak enam orang saksi," papar Maradona.
Cara merekrut anggota
Para saksi tersebut termasuk kepala desa setempat dan empat orang mantan anggota yang mengundurkan diri.
Ia lalu mengungkapkan identitas pemimpin Ormas Kandang Wesi Tunggal Rahayu tersebut.
"Dari hasil keterangan yang sudah kita periksa, bahwa memang betul organisasi ini ada dengan pimpinan Saudara (berinisial) C," ungkap Maradona.
Berdasarkan pemeriksaan, ditemukan fakta bagaimana ormas tersebut merekrut anggotanya.
Maradona menuturkan pihak ormas menawarkan sejumlah keuntungan kepada calon anggota.
"Kemudian membenarkan ada proses perekrutan dari mantan anggota ini yang diiming-imingi beberapa modus," paparnya.
"Yang pertama diiming-imingi bisa mencairkan emas sebanyak 87 kilogram, bisa diberikan pekerjaan, bisa dibayarkan utang-utangnya," jelas Maradona.
Keempat mantan anggota yang diperiksa mengaku tergiur dengan tawaran tersebut.
"Mantan anggota merasa yakin dan tergerak hatinya untuk tergabung dalam organisasi tersebut," terang Maradona.
Diketahui setiap anggota diwajibkan membayar iuran dengan jumlah yang bervariasi, yakni antara Rp100-600 ribu.
Maradona menyebutkan isu penggantian lambang negara dan pencetakan uang tersebut telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan.
"Terkait permasalahan lambang, mata uang yang digunakan C ini, dari keterangan saksi membenarkan keseluruhannya," katanya.
"Namun belum bisa memberikan keterangan banyak, hanya bisa membenarkan saja," tambah Maradona.
Dikutip dari Kompas.com, keberadaan ormas ini pertama kali diketahui saat seorang perwakilan ormas datang ke Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Garut untuk mendaftarkan organisasinya.
Kepala Kesbangpolinmas Garut Wahyudidjaya menemukan ada ormas tersebut menggunakan lambang Garuda Pancasila yang telah diubah dalam berkasnya.
Hal ini kemudian yang menjadi sorotan Kesbangpolinmas.
Wahyu menyebutkan perubahan lambang Garuda Pancasila itu melanggar ketentuan yang berlaku.
“Yang kita soal mengenai gambar garuda. Karena ini sebagai lambang negara dan sudah diatur dalam UU nomor 23 tahun 2009 tentang lambang negara,” jelas Wahyu, Selasa (8/9/2020).
Selain itu, berkas yang diserahkan tidak lengkap.
“Jangankan akta hukum dari KemenkumHAM atau mungkin surat keterangan terdaftar dari Kemendagri, akta notaris saja tidak punya,” terangnya.
Komentar