“Setiap ada email, aku hapus. Aku enggak pengin tahu. Aku cuekin,” kata Caca dikutip dari Kompas.com, Rabu (23/6/2021).
Di usia 20 tahun itu, Caca mengabaikan diagnosis dokter.
Ia juga tak paham betul apa itu bipolar.
Menurut Caca, mereka yang lebih cenderung menggunakan otak kanan dalam berpikir adalah orang lebih bisa mengerti dirinya saat itu.
“Aku bertemu dengan lingkungan yang bagi mereka tuh bipolar bukan sakit dan mereka membuat aku merasa, aku enggak mengerikan. Mereka membuat aku merasa normal kalau aku nangis. Mereka kecenderungannya otak kanan, ya kayak seniman, suka berimajinasi,” ungkap Caca.
Sementara ketika bertemu orang-orang yang lebih cenderung otak kiri, Caca merasa dipandang berbeda.
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar