GridFame.id - Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya untuk memberikan dorongan kepada masyarakat dalam mendapatkan vaksin.
Pemerintah pun terus menambah stok berharap agar keseluruhan masyarakat bisa mendapatkan vaksin tanpa terkecuali termasuk yang pernah terkena Covid-19.
Namun, untuk waktu yang tepat, masyarakat masih mendapatkan info yang kurang jelas.
Bahkan beberapa masyarakat ada yang mengatakan jika setelah kena Covid-19 tidak boleh untuk vaksin.
Simpang siur yang terjadi di masyarakat, membuat Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultasi Alergi Imunologi sekaligus Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI mengungkap minimal harus 3 bulan dari infeksi virus tersebut.
Lalu bagaimana faktanya? Kapan waktu yang tepat melakukan vaksin setelah terkena virus corona? berikut penjelasannya.
Menurut dr Idris minimal harus 3 bulan dahulu dengan harapan kekebalan kelompok (herd immunity) dapat segera tercapai.
"Karena itu, dianggap 3 bulan dulu, (antibodi) sudah mulai menurun baru dia vaksinasi supaya yang lain bisa kebagian. Sementara penyintas kan masih punya imunitas yang alamiah," ujarnya.
Namun berbeda dengan pendapat dari Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman angka bicara.
Seharusnya penyintas Covid-19 tidak perlu menunggu 3 bulan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Menurut Dicky, upaya itu dilakukan untuk mencegah re-infeksi Covid-19 atau terinfeksi kembali namun dengan varian yang berbeda.
Ini juga berdasarkan bukti ilmiah bahwa vaksin memiliki lebih banyak manfaat dibanding efek samping.
Dicky membenarkan jika antibodi pada orang yang sudah terinfeksi Covid-19 akan terbentuk. Namun vaksin justru akan memberikan antibodi yang lebih tinggi dan memberikan proteksi terhadap Covid-19.
Selain itu, vaksin juga memberi perlindungan pada level tertentu terhadap varian Delta yang saat ini disebut sangat menular di dunia.
"Vaksin tertentu (seperti vaksin Sinovac) juga memberikan perlindungan terhadap delta variant, meski tidak sebagus (vaksin) mRNA. Ini lebih bagus daripada (antibodi) para penyintas," kata Dicky, Rabu (14/7/2021).
Dicky menegaskan tidak perlu menunggu berbulan-bulan bagi penyintas Covid-19 untuk mendapatkan vaksin.
"Para penyintas (Covid-19) tidak perlu menunggu 2-3 bulan. Langsung divaksinasi saja, tidak ada masalah," ungkapnya.
Baca Juga: Solusi Seritifkat Vaksinasi Belum Muncul Setelah Vaksin Kedua
Pernyataannya tersebut juga berdasarkan data yang ada saat ini, yaitu vaksin harus diberikan kepada masyarakat tanpa memandang apakah sudah terinfeksi atau belum.
"Kalau sudah ada vaksinnya, ya divaksin," kata Dicky.
Melalui riset yang sudah ada juga membuktikan bahwa penyintas Covid-19 akan aman untuk vaksinasi setelah dua minggu dinyatakan sembuh.
Sebuah studi terhadap vaksin mRNA bahkan memperlihatkan bahwa penyintas yang segera diberi vaksin memiliki peningkatan antibodi hingga 10 kali lipat daripada antibodi yang didapat dari terinfeksi saja.
Dicky memberi contoh ada dua penyintas Covid-19. Penyintas pertama menunggu vaksin hingga 2-3 bulan, tampak bahwa antibodinya tidak tinggi.
Sementara penyintas kedua yang segera diberikan vaksin usai sembuh, mengalami peningkatan antibodi sampai 10 kali lipat dibanding penyintas yang belum divaksin.
Baca Juga: Pemerintah Akan Sediakan 50 Dosis Vaksin Pfizer-BioNTech dalam Waktu Dekat
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Penyintas Covid-19 Perlu Menunggu 3 Bulan untuk Vaksin? Ini Penjelasan Ahli"
Source | : | Kompas |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar