GridFame.id - Diabetes sampai saat ini diketahui sebagai salah satu penyakit pembunuh nomor 1 di dunia.
Banyak orang yang menderita diabetes dan harus mengontrol kadar gula dalam tubuhnya setiap hari.
Bahkan pola makan penderita diabetes pun diatur agar kondisinya tak memburuk.
Konsumsi gula berleih ternyata bukan hanya menyebabkan seseorang menderita diabetes.
Ada penyakit lain yang mengancam keselamatan jika Anda terus konsumsi gula berlebih.
Waduh, gawat! Apa saja akibat kebanyakan gula?
Baca Juga: Sering Dihindari karena Bisa Sebabkan Obesitas, Air Gula Ternyata Beri Banyak Manfaat untuk Tubuh
Pada tahun 2015, Asosiasi Gula Indonesia menyebutkan, rata-rata masyarakat Indonesia mengonsumsi gula seberat 31 gram perhari.
Padahal World Health Organization (WHO) telah membatasi takaran maksimal konsumsi gula adalah 25 gram.
Untuk diketahui, organ otak mampu menyerap 20 sampai 23% glukosa dalam tubuh.
Gula dalam takaran yang cukup akan menjadi sebuah energi bagi otak, namun berbeda jika takarannya mulai berlebihan.
Jumlah gula yang berlebih pertama kali akan mempengaruhi insulin, dimana insulin berfungsi menjaga keseimbangan glukosa.
Baca Juga: Catat! Ini Jadinya Kalau Pengidap Diabetes Minum Susu Beruang, Apakah Bakal Picu Gula Darah Naik?
Jika insulin tidak dapat menjalankan tugasnya, maka glukosa tidak dapat lagi digunakan sebagai energi.
Akibatnya, tubuh akan mencari jalan lain yakni dengan mengambil lemak maupun protein sebagai proses metabolisme.
Jika proses metabolisme menggunakan lemak, maka akan dihasilkan keton bodies atau senyawa keton.
Sedangkan metabolisme dengan bahan protein, zat yang dihasilkan berupa asam sulfat, fosfat, dan nitrat.
Keton dan zat asam bisa berbahaya bagi otak karena telah meninggalkan plak pada pembuluh darah.
Pada saat pembuluh darah tersumbat, maka aliran darah ke otak menjadi tidak optimal.
Jika terjadi secara terus-menerus, maka otak akan rusak akibat penyempitan pembuluh darah ini.
Selain risiko penyempitan pembuluh darah, beberapa ahli dari Charite University Medical Centre di Jerman, mengungkapkan, kelebihan gula dalam otak dapat merusak struktur dan fungsi otak.
Sementara Harvard Health serta National Library of Medicine National – Institute of Health menyebutkan,risiko penyakit yang timbul di antaranya peradangan otak, dehidrasi sel otak, dan menurunnya fungsi sel otak.
Salah satunya adalah mengecilnya area hipokampus pada otak, padahal, bagian otak hipokampus ini berfungsi untuk mengatur ingatan dalam sebuah peristiwa.
Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Sekarang! Daun Mimba Ternyata Ampuh Kontrol Gula Darah, Begini Cara Konsumsinya
Jika bagian otak area hipokampus ini mengalami kerusakan, maka daya ingat seseorang menjadi terganggu.
Risiko yang paling serius terganggunya ingatan adalah Alzheimer.
Semakin lama kita memiliki kadar gula yang tinggi di dalam otak, maka risiko terserang Alzheimer juga semakin besar.
Alzheimer merupakan sebuah penyakit dimana daya ingat sesorang mengalami kerusakan.
Hal ini juga berpengaruh pada perubahan cara bicara, kemampuan berpikir, bahkan perilaku sehari-hari.
Jadi, selalu perhatikan kadar gula yang masuk dalam tubuh ya!
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di GridHealth.id dengan Judul "Bahaya Kelebihan Gula Untuk Otak Berdampak Pikun dan Alzheimer"
Source | : | GridHealth.ID |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar