Korban pelecehanan seksual teror sperma campur makanan yang dilakukan oknum dokter terjadi kepada istri teman sejawat pelaku.
Apalagi, selain sudah berteman, pelaku beserta korban dan suaminya adalah rekan satu kontrakan serumah di Semarang.
Korban adalah ibu rumah tangga yang ikut tinggal di rumah kontrakan dengan suaminya bersama sang pelaku sejak tahun 2018.
Pelaku dan suami korban merupakan satu profesi dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) disebuah universitas di Semarang.
Pelaku dengan tega kepada korban menerima perbuatan pelecahan seksual tidak wajar, pelaku mencampur sperma ke dalam makanan milik korban.
Dilansir dari Tribun Style, Nia Lishayati dari LRC-KJHAM yang mendapat rujukan kasus tersebut menyatakan, berdasar keterangan korban jika pelaku diduga melakukan pelecehan seksual mencampur sperma ke makan sejak Oktober 2020.
Source | : | Tribun News |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar