Mengingat hingga kini masih banyak berita bohong yang tersebar melalui pesan berantai tersebut, apalagi jika dalam tautan tersebut terdapat isian data diri/ identitas seseorang.
Dikutip melalui Kompas (19/9/2021) jika menemui hal-hal sepeti itu, sebaiknya lakukan penelusuran untuk memastikan kebenaran informasi.
“Cek ke situs yang diberikan tersebut. Apabila ada sesuatu yang ganjil atau tidak masuk akal, maka abaikan. Atau coba cari informasi tentang berita tersebut di Google. Biasanya kalau berita iu valid, juga terdapat press release dari pihak penyelenggara program tersebut melalui laman resmi,” ujar Rosi.
Dirinya juga mengingatkan agar tidak sembarangan mengisi data privasi apa pun pada situs yang tidak diketahui kredibilitasnya.
Biasanya, untuk membedakan tautan asli dan palsu dapat dilihat melalui domain situsnya.
“ Biasanya situs scam menggunakan domain atau blog gratisan, seperti blogspot atau domain-domain gratisan berakhiran .tk dll,” tambahnya.
Bukan hanya itu, tautan palsu juga dapat diamati dari tampilan situs yang biasanya terlihat sederhana dan acak-acakan.
Untuk situs cara deteksi mudahnya sebagi berikut:
URL domain situs menggunakan yang gratus
Desain tampilan situs sederhana
Sosialisasi dengan biaya murah
Bagi yang paham coding, bisa dicek HTML halaman situsnya. Jika ada keanehan, maka dipastikan itu scam.
***
Source | : | kompas,Kemensos |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar