GridFame.id - Memilki bentuk tubuh ideal tentu sudah menjadi impian banyak orang.
Sebab selain enak dilihat, badan yang ideal juga bisa bikin kita lebih sehat.
Maka itu, banyak orang yang memilih untuk melakukan diet.
Nah, jika Anda ingin diet, tak ada salahnya coba menu diet yoghurt.
Karena menu diet yoghurt ini sangat mudah ditiru loh.
Tak hanya itu, menu diet ini juga bisa bikin pencernaan kita jadi lancar.
Penasarankan bagaimana menu diet yoghurt? Yuk simak artikel ini.
Menu Diet Yoghurt
Yogurt aman dikonsumsi setiap hari, dan bisa membantu program diet Anda. Kiatnya, konsumsi dua kali sehari, sebagai menu utama dan camilan di sela waktu makan. Makan yogurt saat sarapan atau makan malam, dengan takaran 200 miligram per sekali makan. Lalu makan satu kali lagi sebagai camilan per harinya, dengan takaran yang sama.
Artinya, dalam satu hari, sebaiknya konsumsi 400 miligram yogurt. Pilihan jenisnya bebas saja. Boleh frozen yogurt atau yogurt cair. Apapun rasa dan jenis yogurt, aman dimakan untuk menu diet Anda, dua kali sehari.
Dr Ira Indriasari, pendiri Klinik Ira Skin Care dan Slimming di Jakarta mengatakan yogurt baik untuk mereka yang sedang menjalani diet. Utamanya, karena yogurt menyehatkan pencernaan. Untuk program diet, dr Ira menyarankan mengasup yogurt saat sarapan. Namun, tegasnya, pilihan ini sebaiknya dijalani oleh mereka yang tidak menderita maag akut.
"Yogurt baik untuk sarapan, tetapi untuk penderita maag akut sebaiknya jangan makan yogurt untuk sarapan, tetapi ganti waktu makan yogurt pada malam harinya dan sebagai camilan," jelas dr Ira kepada Kompas Female seusai perayaan tiga tahun Sour Sally di La Piazza, dalam rangkaian kegiatan Jakarta Fashion & Food Festival 2011, Kelapa Gading, Jakarta, Minggu (15/5) lalu seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Lebih jelasnya, berikut menu diet dengan yogurt saran dari dr Ira:
Pagi
Sarapan dengan 200 miligram yogurt ditambah topping buah segar. Kalau menderita maag akut, ganti yogurt dengan susu, roti atau buah sebagai sarapan.
Siang
Makan siang seperti biasa, dengan kandungan karbohidrat, serat, protein. Namun batasi makan nasi tiga sampai lima sendok saja. "Saat menjalani diet, pastikan asupan karbohidrat tetap terpenuhi setiap hari," tambah dr Ira seperti yang dilansir dari Kompas.com.
Malam
Makan malam dengan sayur dan buah. Bagi penderita maag akut, aman untuk makan malam dengan yogurt sekaligus untuk memenuhi asupan 200 miligram yogurt per sekali makan.
Camilan
Camilan penting di sela waktu makan. Yakni pada waktu di antara sarapan dan makan siang, juga di antara makan siang dan makan malam. Nah, yogurt bisa menjadi pilihan camilan satu di antara dua pilihan waktu makan camilan ini. Takaran yogurt sebagai camilan 200 miligram. Dengan begitu, kebutuhan yogurt 400 miligram per hari terpenuhi, sekaligus bisa mendukung program diet Anda.
Masker Wajah Dari Yoghurt
Beberapa waktu lalu sempat ramai masker yoghurt yang bisa dimakan.
Semua ini bermula dari kicauan salah satu pengguna Twitter dalam akun @yourbaeutybase pada (18/03/21) lalu.
"{Mu} ini serius bisa? jangan s-a-l-t-y ya," tulis akun @yourbaeutybase.
Begitu juga unggahan video yang banyak diunggah oleh pengguna di media sosial TikTok yang memperlihatkan menggunakan yogurt untuk masker dan bisa dikonsumsi.
Melihat unggahan tersebut banyak orang yang mempertanyakan kebenaran dari video tersebut.
Apakah masker wajah dari yoghurt ini bisa digunakan? Simak penjelasan dari dokter yang dikutip dari Kompas.com berikut ini.
Staf Pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Ismiralda Oke Putranti mengatakan, produk susu dipercaya mengandung bahan aktif.
Bahan aktif ini dapat membantu menjaga kelembapan dan kulit yang bersih dan cerah.
"Dalam produk susu ada kandungan lactic acid dan alfa hydroxy acid (AHA) yang dapat membantu mengangkat sel kulit mati, merangsang pertumbuhan kulit baru yang lebih baik dan sehat," ujar Oke saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).
Menurutnya, produk susu cukup efektif untuk peremajaan kulit, anti wrinkle, dan jerawat.
Ia juga membantu penyembuhan atau bekas luka, serta meratakan warna kulit.
Dokter spesialis kulit dan dosen FK Universitas Mataram mengatakan, penggunaan produk susu ini cenderung kepada efek plasebo atau efek segar saja.
Lantaran berbahan dari yoghurt, Dedi menggolongkan masker yoghurt ini sebagai produk do it yourself atau produk racikan rumahan.
"Boleh saja menggunakan, tapi mesti hati-hati, karena vehikulum atau zat pembawa produk yoghurt atau susu untuk makanan dan untuk dioleskan itu berbeda," ujar Dedi saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (20/3/2021).
Selain itu, kandungan susu atau yoghurt terdiri dari asam dan derajat keasaman yang berbeda atau tidak kompatible dengan pH kulit, yang cenderung bisa membuat iritasi.
Bagaimana Cara Memakai yang Tepat?
Oke juga mengungkapkan bahwa masker yoghurt secara umum dapat digunakan maksimal seminggu sekali. Sebab, kandungan masker yoghurt bersifat eksfoliatif.
"Jika terlalu sering menggunakan masker, cenderung merusak lapisan kulit, jadi lebih sensitif, dan lebih mudah iritasi," ujar Oke.
Tak hanya itu, Dedi menambahkan bahwa penggunaan masker perlu diperhatikan juga karena mengandung asam laktat.
"Bagus memang efeknya, tapi hati-hati pada efek samping iritasi dan alergi. Tapi karena mengandung asam laktat, kurang pas digunakan pada kasus wajah berjerawat," ujar Dedi.
Baca Juga: Menu Diet Oatmeal, Bisa Bikin Perut Kenyang dan Ampuh Turunkan Berat Badan
Soal penggunaan yoghurt untuk bahan masker wajah dan tetap dimakan, Oke mengatakan, memang hal itu bisa dilakukan.
"Kalau tidak yakin sudah pasti kemungkinan bisa menimbulkan risiko gangguan saluran cerna minimal," lanjut dia.
Namun, ada juga hal yang perlu diperhatikan dalam konten masker wajah yang terbuat dari yoghurt itu.
"Kalau sudah dipakai di wajah, yoghurt itu akan mengalami reaksi kimia oksidasi, sehingga bisa mengangkat kulit mati dan lainnya," ucap Oke.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, Kiat Diet Sehat dengan Yogurt
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gusthia Sasky T |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar