GridFame.id- Cek fakta sebenarnya mengenai efek vaksin Covid-19 yang dapat memicu pembengkakan testis.
Simak pula penjelasan ahli urologi terkait berita yang sempat viral di dunia karena unggahan salah satu bintang internasional.
Rapper papan atas, Nicki Minaj beberapa waktu lalu sempat membuat heboh media sosial Twitter atas unggahannya
Bahkan atas kicauannya, rapper 38 tahun ini sempat mendapat banyak kecaman dari warganet.
Hal ini didasari unggahan Twitternya mengenai efek vaksin, di mana dirinya enggan menerima vaksin Covid-19 hanya demi menghadiri Met Gala 2021.
Minaj pun mengungkap enggan divaksin atas dasar pengalaman teman sepupunya yang mengalami pembengkakan testis hingga membuatnya impoten pasca vaksinasi.
Lantas apakah benar jika vaksin Covid-19 bisa menjadi penyebab masalah pada reproduksi pria?
Ahli Urologi Neel Parekh membantah pernyataan Minaj tersebut. Menurutnya, terinfeksi Covid-19 lebih berbahaya daripada efek vaksin itu sendiri dan sudah banyak riset yang membuktikannya.
Sejauh ini, kata Parekh, tidak satu pun dari penelitian ini yang menunjukkan bahwa vaksin dapat menyebabkan dampak negatif pada sistem reproduksi pria, termasuk menyebabkan pembengkakan atau penyusutan testis.
Vaksin mRNA dibuat dari virus yang sudah mati sehingga tidak menghasilkan jenis respons imun yang sama seperti vaksin lainnya. Namun, orang dapat mengalami respons buruk terhadap vaksin hidup.
Sebagai contoh vaksin seperti Pfizer dan Moderna bukanlah vaksin virus hidup. Kedua jenis vaksin tersebut tidak menghasilkan jenis respons yang sama dan tidak terintegrasi ke dalam DNA Anda.
Karena itu, jenis vaksin tersebut tidak akan memicu pembengkakan testis. Riset dari Universitas Miami juga menunjukan bahwa vaksin mRNA Covid-19 tidak akan menghambat produksi sperma.
Baca Juga: Tak Boleh Lengah Sedikitpun! Studi Terbaru Mengungkap Efektivitas 2 Vaksin Ini Berkurang, Apa Saja?
Penelitian tersebut meneliti kondisi air mani peserta riet sebelum dan sesudah menerima vaksin Covid-19.
Tidak ada dampak negatif pada parameter atau fungsi sperma. Sebaliknya, parameter sperma meningkat tetapi tidak signifikan.
"Ini tidak berarti bahwa vaksin mRNA akan meningkatkan kesuburan Anda, tetapi kami tahu itu tidak merugikan,” ucap Parekh.
Terkait impotensi, Parekh mengatakan bahwa vaksin Covid-19 sama sekali tidak memicu impoten pada pria.
Fakta yang lain disebutkan bahwa disfungsi ereksi sebagian terjadi pada orang-orang yang terinfeksi Covid-19 bukan yang menerima vaksin. Hal ini didasari oleh penelitian di Italia baru-baru ini.
Melansir DMarge, riset dilakukan berdasar sampel dari 2000 pria Italia yang aktif secara seksual, beberapa telah tertular Covid-19 sementara yang lain tidak.
Baca Juga: Apa Akibatnya Jika Telat Dapatkan Vaksin Dosis Kedua? Begini Kata Kemenkes
Hasilnya, terkonfirmasi bahwa Covid-19 berpotensi pada munculnya disfungsi ereksi, terlepas dari variable lain yang mempengaruhi fungsi ereksi; status psikologis, usia dan Indeks Masa Tubuh (IMT).
Pernyataan lain diungkap Dr Joseph Santos, ahli kesehatan umum terdaftar dan direktur medis di Rosemary Health Australia, menjelaskan infeksi Covid-19 memang berdampak pada kondisi seksual penderitanya termasuk disfungsi ereksi.
“Ada laporan kasus yang mendokumentasikan bagaimana penyintas Covid-19 mengalami kesulitan seksual seperti disfungsi ereksi.Secara langsung, diyakini bahwa virus dapat mempengaruhi sistem pembuluh darah kita melaluin proses inflamasi yang berdampak pada aliran darah ke penis,” ungkapnya.
Ini artinya, bahwa menyegerakan vaksinasi Covid-19 hingga menuntaskan dosisnya justru merupakan langkah bijaksana untuk mencegah pria terhindar dari disfungsi ereksi alias impoten karena Covid-19.
Jadi tidak ada lagi alasan untuk menunda vaksin karena manfaatnya sangat besar baik untuk kesehatan diri maupun seksual.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu cemas terhadap efek vaksinasi Covid-19 karena manfaat yang akan diterima akan jauh lebih besar.
***
Source | : | kompas,dmarge.com |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar