GridFame.id- Kabar bahagia datang bagi masyarakat Indonesia. Berita gembira ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Dalam konferensi pers daring yang dilaksanakan beberapa waktu lalu, Budi menyampaikan bahwa obat antivirus Molnupiravir akan tersedia di Indonesia mulai akhir tahun ini.
Saat ini Kementerian Kesehatan sudah melobi farmasi raksasa asal Amerika Serikat, Merck (MSD) yang memproduksi antivirus ini.
“Kami sudah sampai ke tahap finalisasi dari agreement agar Indonesia bisa mengadakan tablet Molnupiravir yang diusahakan akan tersedia akhir tahun ini,” ujarnya melansir Indonesiabaik.com.
Kehadiran obat besutan produsen Merck, Amerika Serikat tersebut adalah sebagai salah satu antisipasi pemerintah terhadap gelombang ketiga Covid-19 yang diprediksi terjadi akhir tahun nanti.
Molnupiravir awalnya dikembangkan di Emory University, Amerika Serikat, untuk mengobati influenza. Namun, obat ini ternyata dianggap efektif dan aman untuk obat Covid-19.
Obat antivirus yang saat ini menjadi pilihan terapi Covid-19 adalah favipiravir dan remdesivir.
Lalu, apakah semua pasien yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 boleh menerima obat ini?
Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono mengungkapkan Molnupiravir merupakan golongan obat antivirus yang memiliki fungsi menghambat virus untuk bereplikasi.
Hasil uji klinis tahap 3 Molnupiravir ini rumah sakit dan menurunkan angka kematian sebanyak 50 persen pada kasus ringan.
"Sekali lagi ini untuk kasus ringan, bukan kasus sedang dan kasus berat," ujarnya mengutip Tribun (2/11/2021)
Meski demikian, Dante menegaskan kehadiran obat antivirus ini bukan game of changer atau pengubah situasi dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Game of changer-nya adalah mosaik yang terbentuk mulai dari protokol kesehatan yang baik, vaksinasi yang cepat dan pengobatan mumpuni," katanya.
Sementara itu, Ahli epidemiologi Pandu Riono dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menegaskan, manfaat vaksinasi jauh lebih baik daripada obat.
Ia mengatakan, vaksinasi sebagai upaya untuk mencegah agar tidak terinfeksi Covid-19 yang parah bahkan kematian.
“Terus terang semua jenis vaksin Covid-19 jauh lebih bermanfaat dibanding molnupiravir yang diduga bermanfaat pada 5 hari pertama setelah terinfeksi dan hanya yang bergejala sedang. Efeknya jauh lebih baik untuk mencegah kena Covid-19 yang parah dan kematian. Fokus pada vaksinasi," terang Pandu
Kisaran harga Molnupiravir
Direktir Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Lnagsung (P2PML), Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan hingga kini belum ada yang memberikan rincian pasti harga obat Molnupiravir.
“Ada yang mengatakan satu pil itu atau satu siklus terapi bisa mencapai Rp9,9 juta. Tetapi kita akan tunggu, karena sampai saat ini Merck belum memberikan harganya dan kepastiannya brapa,” ujar Nadia
***
Source | : | kompas,Youtube,Tribun |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar