Bila ada siklon, maka potensi curah hujan yang turun di wilayah Indonesia akan tinggi dan berisiko menciptakan bencana.
“Siklon juga menambah bencana gelombang tinggi di pesisir dan gelombang badai,” ujarnya, dilansir dari laman UGM.
Ia menyebutkan diperkirakan hampir semua wilayah Indonesia terkena dampak La Nina, namun dengan tingkat risikonya tidak sama.
Bila terjadi siklon maka mempunyai potensi dampak hingga wilayah 500 km dari pusat siklon dan karena siklon terbentuk di lautan, dampak langsung memang bagi wilayah pesisir.
“Wilayah lain yang masih terpengaruh oleh jarak dari pusat siklon juga akan terpengaruh,” katanya.
Baca Juga: PERINGATAN! Prediksi Cuaca Ekstrem 23 November 2021 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Lebat Hingga Disertai Kilat dan Angin Kencang
Untuk wilayah-wilayah yang rawan memiliki potensi banjir dan longsor menurutnya seharusnya sudah melakukan mitigasi saat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mulai mengeluarkan prediksi.
Setiap ada curah hujan lebat, penduduk sudah harus melakukan evakuasi ke tempat yang aman yang sudah disediakan oleh pemerintah setempat.
“Perlu ada ronda malam untuk antisipasi banjir dan longsor sehingga cepat diketahui. Tetapi kalau di wilayah tersebut sudah ada alat alarm bencana longsor maka diikuti saja bunyi sirine bencananya,” katanya.
Menanggapi kebijakan pemerintah melalui Kementerian PUPR yang akan mengosongkan ratusan waduk dan bendungan untuk menampung hujan yang datang.
Caranya, mengurangi volume air, menurutnya tidak begitu efektif sebab kondisi banyak waduk dan bendungan sekarang ini posisi ketinggian airnya sudah di titik terendah kecuali waduk-waduk besar.
“Apalagi yang mau dibuang? Kalau prinsip saya, volume waduk tidak dibuang semua, tetapi dikurangi per kejadian hujan. Jadi, dihitung volume angka aman yang harus dipertahankan. Begitu hujan tinggi maka pintu waduk dibuka dan volume dikurangi sedikit demi sedikit menyesuaikan hujan yang masuk,” paparnya.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di Kompas.com dengan Judul "Pakar UGM: La Nina Datang Lagi, Masyarakat Perlu Waspada Dua Hal Ini"
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar