GridFame.id- Mulai Desember awal Pemerintah Arab Saudi telah mencabut larangan perjalanan dari Indonesia. Ini artinya jemaah umrah Indonesia bisa melaksanakan kembali ibadah umrah.
Hal ini disampaikan oleh Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) Arab Saudi yang mulai berlaku pada 1 Desember pukul 01.00 waktu setempat.
Beleid ini juga ditetapkan ke negara-negara lain yang juga mengantongi izin yang sama untuk terbang ke Arab Saudi diantaranya; Pakistan, Brasil, Vietnam, Mesir dan India.
Dalam ketetapannya yang baru Arab Saudi mengumumkan bahwa Jemaah umrah tak perlu lagi menerima vaksin booster dan/atau vaksin dosis ketiga untuk penerima jenis vaksin Sinovac dan Sinopharm.
Selain itu Jemaah umrah Indonesia nantinya tak perlu lagi melaksanakan karantina selama 14 hari di negara ketiga.
Aturan ini ditetapkan setelah sebelumnya kerjaan Arab Saudi memberikan status suspend perjalanan Indonesia ke Arab Saudi.
Hal ini pun disambut gembira Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri).
Ketua Amphuri, Firman M Nur berharap pencabutan suspend ini menjadi awal yang baik bagi jemaah yang ingin menjalankan ibadah umrah ke Tanah Suci.
Dirinya mengatakan, masyarakat yang punya keinginan untuk ke Arab Saudi dengan visa selain visa umrah, juga sudah bisa dilakukan.
"Bagi masyarakat Indonesia yang sudah punya keinginan untuk terbang ke Saudi Arabia dengan visa selain visa umrah, sudah bisa dari Jakarta langsung ke Jeddah atau ke Riyadh atau ke Madinah," katanya, dalam Talk Show Program Tribun Corner melansir Tribun Bogor.
Kendati tidak perlu karantina 14 hari di negara ketiga, para pelancong dari emam negara di atas wajib karamtima lima hari setibanya di Arab Saudi.
Baca Juga: Lengkap! Begini Cara Daftar BLT UMKM 2021 Rp1,2 Jua Melalui Link oss.go.id
Dirinya juga menyampaikan, Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas berada di Arab Saudi untuk memperjuangkan agar masyarakat Indonesia bisa kembali umrah ke Tanah Suci.
“Dari komunikasi intens kami, InsyaAllah ketika mereka kembali ke Tanah Air berita gembira akan disampaikan. Yang jelas status suspend sudah dicabut, jadi kesempatan untuk ke Arab Saudi itu sudah lebih terbuka," tegasnya.
Ia juga mengatakan bahwa pihakya akan membangun skenario ketika ibadah umrah nanti sudah dilaksanakan kembali.
Yakni dengan memastikan tidak terjadinya masalah dan penyelenggara harus memahami tentang pelaksanaan yang baik, bagaimana bisa melaksanakan SOP yang sudah ditentukan oleh pemerintah Saudi Arabia dengan melakukan uji coba terlebih dahulu kepada para pimpinan.
"Kami bersama Kemanag menyepakati, ketika umrah dibuka, satu bulan pertama akan dilakukan uji coba dulu, yakni para pimpinan perusahaan penyelenggara. Total saat ini ada 1.500 penyelenggara, jadi sebulan itu akan ada berapa kali keberangkatan para pimpinan dulu," tegasnya.
Source | : | Tribun Bogor,kontan |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar