Ia menuturkan pemerintah sudah menahan tarif listrik untuk pelanggan non subsidi sejak 2017 atau selama 4 tahun belakangan melihat daya beli masyarakat sedang rendah.
Kondisi inilah yang akhirnya membuat pemerintah harus memberi kompensasi kepada PLN yang sudah menjual listrik dengan harga lebih rendah dari biaya produksi.
“Kapan tariff adjustment naik tentunya kami harus bicara dengan sektor lain. Kami hanya menyiapkan data dan beberapa skenario, keputusannya kepada pimpinan," ujar Rida.
Di sisi lain, pemerintah meminta PLN terus menerapkan efisiensi dalam opetasionalnya, serta meningkatkan penjualan listrik. Namun tak lupa, PLN harus tetap memberikan pelayanan penyediaan tenaga listrik dengan baik.
Golongan non subsidi terdampak kenaikan tarif di tahun 2022
Berikut adalah 13 golongan pelanggan non subsidi PLN, berdasarkan data Kementerian ESDM:
Pelanggan rumah tangga dengan daya 1.300 VA;
Pelanggan rumah tangga dengan daya 2.200 VA;
Pelanggan rumah tangga dengan daya 3.500 sd 5.500 VA;
Pelanggan rumah tangga dengan daya 6.600 VA ke atas;
Pelanggan bisnis dengan daya 6.600 sd 200 kVA;
Pelanggan pemerintah dengan daya 6.600 sd 200 kVA;
Source | : | ANTARA |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar