GridFame.id – Terbaru, informasi terkini ahli mengungkap bahwa varian Omicron tidak terdeteksi oleh PCR.
Simak juga terkait tanggapan Kementerian Kesehatan terkait pernyataan yang membuat heboh masyarakat Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Tjandra Yoga Aditama mengungkap pernyataan baru.
Dalam penyampaiannya, ia menjelaskan bahea varian B.1.1.529 atau varian Omicron memiliki gen yang tidak dapat terdeteksi oleh alat polymerase Chain reaction (PCR).
Bahkan dirinya menyebut hal ini terjadi karena adanya mutasi spike protein pada varian Omicron yang berada di posisi 69-70 sehingga menimbulkan munculnya fenomena S gene target failure (SGTF).
Adanya fenomena SGTF ini akhirnya mengakibatkan gen S yang terdapat pada varian Omicron tidak terdeteksi alat PCR.
Walau ada masalah di gen S tetapi untungnya ada gen-gen lain yang masih bisa terdeteksi, sehingga secara umum PCR masih dapat berfungsi,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Tjandra menjelaskan tidak terdeteksinya gen S pada pemeriksaan PCR dapat dijadikan indikasi awal bahwa sampel yang diperiksa adalah varian Omicron.
Oleh karena itu, ujarnya pemeriksaan sampel dapat dilanjutkan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk memastikan jenis varian.
“Ditemukannya SGTF dapat menjadi semacam bantuan untuk menyaring mana yang prioritas dilakukan WGS, selain kalau ada kasus berat, atau ada klaster, atau ada kasus yang tidak wajar perburukan kliniknya, dan lainnya,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan informasi ini akan bisa menjadi perhatian di Indonesia dalam menganalisis hasil PCR.
Selain itu Tjandra meminta agar jumlah pemeriksaan menggunakan metode WGS ditingkatkan.
“Seperti yang sudah disampaikan terdahulu, penduduk kita kira-kira adalah seperempat penduduk India, jadi kalau India sekarang sudah memeriksa lebih 80 ribu sampel maka seyogyanya kita harusnya dapay juga sudah memeriksa sekitar 20 ribu sampel,” ujarnya.
Tanggapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
Menanggapi pernyataan tersebut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes, Siti Nadia tarmizi mengatakan bahwa varian baru ini masih sangat senssitif dengan tes PCR.
Artinya dengan PCR pasien yang terpapar virus corona dapat diketahui apakah kasus positif Covid-19 berasal dari varian Omicron.
“Berita baik dari varian ini, dia masih sangat sensitive dengan pemeriksaan PCR. Sehingga dengan pemeriksaan PCR kita masih bisa mendeteksi kasus positif yang berasal dari varian Omicon ini,” ujarnya melalui keterangan video.
Kendati tes PCR dapat mendeteksi varian baru ini, Kemenkes tetap meminta pengawasan terhadap pelaku perjalanan dari negara yang terdeteksi varian Omicron diwaspadai secara ketat dan sesuai protokol kesehatan.
Selain itu, Kemnekes memonitor perkembangan varian Omicron yang mulai menyebar di sejumlah negara.
Source | : | kompas,Tribun |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar