GridFame.id – Innalillah, Gunung Semeru di wilayah Kabupaten Lumajang mengalami erupsi pada hari ini. Gunung yang terletak di dua kabupaten yakni Malang dan Lumajang Provinsi Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021)
Dikabarkan gunung Semeru meletus pukul 13.30 WIB dan memuntahkan awan guguran panas. Melansir dari siaran pers BNPB pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas mengarah ke Besuk Kobokam dan beraroma belerang.
Selain itu, laporan visual lain menjelaskan beberapa titik lokasi bahkan mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.
Informasi sementara yang didapat dari Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Budi Santosa melaporkan berdasar data sementara ada 3 desa di dua kecamatan yang terdampak erupsi semeru.
Di Kecamatan Pronojiwo ada dua desa yakni (Desa Supiturang dan Desa Curah Kobokan). Sementara di Kecamatan Candipuro melaporkan ada satu desa yang terdampak yaknik desa Sumberwuluh.
Meski demikian warga diharap waspada terhadap dampak yang terjadi akibat erupsi Semeru hari ini.
Bahaya abu vulkanik
Hujan abu vulaknik yang ditimbulkan dari letusan gunung berapi sangat berbahaya bagi kesehatan.
Seperti diketahui, abu vulkanik sangat berbahaya bagi kesehatan karena mengandung partikel-partikel halus bantuan vulkanik yang terfragmentasi.
Partikel-partikel halus tersebut mampu mengiritasi paru, mata, kulit hingga saluran udara.
Akibatnya masyarakat yang terdampak hujan abu vulkanik rentan mengalami beberapa penyakit.
Abu dan gas yang muncul dari letusan gunung berapi dapat berbahaya bagi siapa saja yang berkontak dengannya.
Informasi yang didapat dari American Lung Association menyebutkan orang-orang yang berisiko terdampak abu vulkanik adalah anak-anak hingga remaja, manula, dan orang-orang dengan penyakit penyerta paru (asma ataupun penyakit paru obstruksif kronis, penyakit kardiovaskular hingga penderita diabetes.
Lantas penyakit apa yang bisa terjadi karena hujan abu vulkanik?
Berikut ini daftar penyakit yang wajib diwaspadai dan menjadi perhatian masyarakat ketika terdampak abu vulaknik
1. Gangguan saluran pernapasan
Abu yang keluar saat letusan gunung berapi sangatlah halus, sehingga dapat dengan mudah masuk ke saluran pernapasan, terutama paru-paru. Abu tersebut juga mengandung zat silika yang berbahaya.
Umunya, gangguan penapasan yang terjadi akibat abu vulkanik ini menyebabkan nyeri dada dengan intensitas batuk dan iritasi yang meningkat.
Gejala gangguan pernapasan tersebut juga bisa disertai dengan iritasi hidung, pilek, nyeri tenggorokan. Abu vulkanik juga bisa memperburuk gejala asma atau bronkitis.
2. Gangguan mata
Partikel abu vulkanik juga bisa membuat kornea mata tergores dan memerah. Abu vulkanik juga bisa menyebabkan peradangan di area bola mata, membuat mataterasa nyeri dan gatal. Bahkan, banyak orang mengalami sensitifitas berlebihan terhadap cahaya atau mengeluarkan lendir di bagian mata akibat paparan abu vulkanik
3. Penyakit kulit
Abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi dan kemerahan pada kulit. Selain itu, muncul risiko terhadap infeksi sekunder, jika kulit terus-menerus digaruk.
Tips aman dari abu vulkanik
Jangan merokok dan hindari asap rokok;
Tetap berada di dalam ruangan dan gunakan AC jika memungkinkan;
Minum banyak cairan;
Minimalisir aktivitas di dalam ruangan;
Gunakan pakaian panjang dan gunakan kacamata;
Selalu gunakan masker untuk melindungi saluran pernapasan;
Pada pemakai lensa kontak, sebaiknya segera melepasnya untuk menghindari abrasi kornea;
Source | : | kompas,BNBP Indonesia,American Lung Association |
Penulis | : | Nabilah Hermawati |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar