Di wilayah tersebut juga masih banyak orang yang tekubur tertimbun awan panas.
"Ada 7 orang yang masih terkubur dan di dekat sana, ada 3 orang yang sedang memberi makan kambing belum ditemukan," ungkap Radit.
Kemudian ia menyurusi daerah Curah Kobokan, yang hanya berjarak sekitar 10-15 km dari puncak Gunung Semeru.
Dijelaskan kondisi dusun tersebut terlihat seperti kota zombie, lantaran banyaknya rumah yang sudah rata dengan tanah hingga kerusakan dimana-mana.
"Saat ini kondisinya seperti kota zombie, desa yang kosong dan dimana-mana kerusakan sangat parah. Yang mana atap-atap rumah pada roboh semua," ungkap Radit.
"Bahkan ada banyak rumah yang roboh dan sudah rata dengan tanah, karena tersapu awan panas tersebut," tambahnya.
Berdasarkan data BNPB per Senin (6/12), pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56, hilang 22 dan meninggal dunia 22 orang.
Sebanyak 16 pasien luka bakar dirawat di RSUD Pasirian, Lumajang, Jawa Timur.
Adapun, jumlah populasi terdampak erupsi Gunung Semeru mencapai 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004.
Erupsi Gunung Semeru juga membuat 2.970 unit rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan luluh lantak.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar