GridFame.id - Salah satu relawan membeberkan kondisi terkini di salah satu daerah kota Lumajang.
Ia mengatakan jika kondisi di Kota Lumajang saat ini sangat memprihatinkan.
Ya, erupsi Gunung Semeru ini memang mengejutkan banyak warga sekitar.
Banyak warga yang tidak siap dengan terjadinya bencana ini.
Pada rekaman video yang beredar, para warga sekitar sampai berlarian menghindari awan panas.
Namun, beberapa warga terlihat tak berhasil menyelamatkan diri terjebak awan panas tersebut.
Seorang relawan menceritakan perjuangannya dalam mencari para korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.
Para relawan menemukan banyak korban hingga rumah warga yang rata tertimbun abu vulkanik.
Radit, relawan Baret (Barisan Reaksi Cepat) Rescue GP Nasdem Jember hingga kini masih berusaha melakukan penjelajahan untuk pencarian korban Awan Panas Guguran/APG Gunung Semeru.
Ketika penyisiran, Radit dan tim relawan terenyuh melihat jenazah anak kecil yang meninggal dalam pelkukan ibunya,
"Kami rencana saat ini akan ke Curah Kobokan, dimana di lokasi tersebut kami menemukan ada jenazah seorang anak kecil yang meninggal dalam pelukan ibunya," ungkap Radit, dikutip TribunnewsBogor.com dari Youtube TVOne News, Selasa (7/12/2021).
Menurut sang relawan, anak dan ibu tersebut berusaha untuk menyelamatkan diri tetap tak keburu gegara dihantam awan panas.
"Kalau rumahnya udah rata, gak terlihat karena sudah tertimbun abu vulkanik. Dan yang pertama kita lihat itu bagian punggung ibunya. Mungkin anak kecil sedang dipeluk ibunya. Untuk melindungi anaknya," ucap Radit.
"Mereka sudah ada di luar rumah, mungkin mau menyelamatkan diri, tapi tidak keburu saking cepatnya awan panas itu datang," tambahnya.
Di wilayah tersebut juga masih banyak orang yang tekubur tertimbun awan panas.
"Ada 7 orang yang masih terkubur dan di dekat sana, ada 3 orang yang sedang memberi makan kambing belum ditemukan," ungkap Radit.
Kemudian ia menyurusi daerah Curah Kobokan, yang hanya berjarak sekitar 10-15 km dari puncak Gunung Semeru.
Dijelaskan kondisi dusun tersebut terlihat seperti kota zombie, lantaran banyaknya rumah yang sudah rata dengan tanah hingga kerusakan dimana-mana.
"Saat ini kondisinya seperti kota zombie, desa yang kosong dan dimana-mana kerusakan sangat parah. Yang mana atap-atap rumah pada roboh semua," ungkap Radit.
"Bahkan ada banyak rumah yang roboh dan sudah rata dengan tanah, karena tersapu awan panas tersebut," tambahnya.
Berdasarkan data BNPB per Senin (6/12), pukul 20.15 WIB, korban jiwa yang tercatat sementara antara lain luka-luka 56, hilang 22 dan meninggal dunia 22 orang.
Sebanyak 16 pasien luka bakar dirawat di RSUD Pasirian, Lumajang, Jawa Timur.
Adapun, jumlah populasi terdampak erupsi Gunung Semeru mencapai 5.205 jiwa dan warga mengungsi 2.004.
Erupsi Gunung Semeru juga membuat 2.970 unit rumah, fasilitas pendidikan, dan jembatan luluh lantak.
Source | : | TribunnewsBogor.com |
Penulis | : | Ayudya Winessa |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar