GridFame.id - Pembengkakan jantung atau jantung yang membesar (kardiomegali) bukanlah penyakit, melainkan pertanda kondisi lain.
Merangkum Mayo Clinic, terkadang, jantung dapat menjadi lebih besar dan menjadi lemah.
Hal ini dikarenakan alasan yang tidak diketahui.
Kondisi ini dikenal sebagai kardiomegali idiopatik.
Namun, secara umum, jantung bengkak bisa disebabkan oleh kondisi yang telah menyebabkan jantung memompa lebih keras dari biasanya.
Hal ini juga menyebabkan kerusakan pada otot jantung.
Seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung sebaiknya catat ini baik-baik.
Ada beberapa gejala pembengkakan jantung yang bisa dikenali.
Apa saja gejalanya?
Menjaga kesehatan jantung merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan.
Pasalnya terdapat sejumlah penyakit yang bisa menyerang organ yang vital bagi kehidupan manusia ini, salah satunya pembengkakan jantung.
Pembengkakan jantung atau disebut juga kardiomegali merupakan kondisi saat ukuran jantung lebih besar daripada biasanya, dikutip dari Cleveland Clinic, Jumat (04/02/2022).
Jantung mungkin akan lebih tebal atau melebar dari biasanya. Pembengakakan jantung dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung penyebabnya.
Penyebab pembengkakan jantung
Penyebab kardiomegali cukup beragam, mulai dari kondisi bawaan lahir, kerusakan akibat serangan jantung, atau detak jantung yang tidak normal.
Dilansir dari Mayo Clinic, Jumat (04/02/2022), terdapat juga beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan pembengkakan jantung, seperti berikut ini:
Tekanan darah tinggi: Jantung harus mempompa lebih kuat agar bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh. Ini dapat memicu ventrikel kiri membesar, menyebabkan otot jantung melemah.
Tekanan darah tinggu juga dapat membuat ruang atas jantung membesar.
Baca Juga: Penderita Diabetes Bisa Koma Kalau Dibiarkan! Ini Gejala Hipoglikemia dan Cara Mencegahnya
Source | : | GridHEALTH |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar