"Saya pikir gak ada yang mau berteman lagi sama saya. Orang-orang itu sudah nganggep saya ini koruptor," sambungnya sembari terisak.
Di saat itulah sang ayah, Lucky Sondakh memintanya untuk bertahan sekuat tenaga meski harus menjalani 10 tahun yang berat.
"Ayah saya datang terus bilang 'Sudahah terima saja, apapun itu, hadapin. Kamu tidak punya pilihan. Kamu hanya punya satu pilihan, yaitu bertahan'," tutur Angie.
Tak disangka, Angie yang mencoba berkenalan dengan napi lain pun malah mendapat sambutan hangat.
"Ketika saya merasa gak punya teman, saya hanya punya orangtua, anak yang gak bisa datang jenguk tiap hari," kenang Angie.
"Tapi di dalam penjara, Allah menghdirkan begitu banyak teman yang melebihi teman, sahabat. Ternyata Allah menghadirkan teman-teman baru," tambahnya.
"Emang ibu mau berteman saya?" tanya seorang napi saat Angie mendekatinya.
"Gak ada strata lagi, semuanya sama. Mau saya itu dulu mantan Putri Indonesia, mantan anggota DPR, itu gak ada. Semuanya statusnya sama, yaitu narapidana," jelas mantan Brotoseno itu.
Selama berada di penjara, Angie sering mendengar curhatan napi lain yang disebutnya lebih kurang beruntung hingga membuatnya lebih bersyukur.
"Saya belajar melihat nasib banyak orang, dari situ saya beryukur. Ya Allah nasib saya ternyata masih jauh lebih baik," ungkap Angelina Sondakh.
"Akhirnya aku mulai beristighfar dengan diri aku sendiri. Ya Allah maafkan aku, aku mungkin gak banyak terlalu bersyukur. Sementara di luar sana, masih ada yang nasibnya lebih miris dari saya," tambahnya.
"Disitulah saya mendapatkan teman-teman yang akhirnya bikin aku kuat. Sapu Jagad, 12 orang," tutur Angie.
Source | : | TribunnewsBogor.com,YouTube |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar