Tetapi, para peneliti percaya bahwa risikonya rendah karena donor telah sepenuhnya pulih dari infeksi.
Terapi plasma konvalesen memiliki beberapa risiko, seperti Reaksi alergi, Kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas, Infeksi seperti HIV dan hepatitis B dan C Meski demikian, risiko infeksi semacam itu rendah.
Darah yang disumbangkan sebelumnya juga harus diuji keamanannya. Beberapa orang mungkin mengalami komplikasi ringan atau tidak sama sekali.
Sebagian orang lainnya mungkin akan mengalami komplikasi yang lebih parah.
Prosedur terapi plasma konvalesen
Sebelum terapi plasma konvalesen Sebelum terapi plasma konvalesen, tim perawatan kesehatan akan mencari dan mempersiapkan plasma konvalesen yang sesuai dengan golongan darah Anda atau bisa juga dengan bantuan pihak keluarga.
Sementara itu, seperti yang pernah diberitakan Kompas.com sebelumnya (25/2/2021) untuk donor penyintas Covid-19 adalah mereka yang sudah pernah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, dan sembuh dari infeksi lebih dari 14 hari.
Donor penyintas ini nantinya akan diambil plasma darah di dalam tubuhnya.
Kemudian darah yang sudah diambil akan diberikan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Apakah Selesai Isoman Masih Perlu Tes PCR? Begini Penjelasan Kemenkes
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar