GridFame.id - Artis Gading Marten tengah berduka kehilangan sosok terdekat yang meninggal dunia.
Gading Marten pilu, kesedihan hatinya ditinggal orang terdekat selama-lamanya diungkapkan lewat akun sosial media miliknya.
Di akun instagram mantan suami Gisel ini mengucapkan salam terakhirnya untuk sosok terkasih.
"Rest in peace," tertulis di akun sosial media.
"Kekallah kenanganmu, Tuhan kasihanilah," tulis Gading.
Duda anak satu ini pun mengunggah potret bersama yang kini tinggal kenangan.
Kabar duka ini pun menjadi sorotan netizen.
Banyak yang mengucapkan belasungkawa.
Tak lupa juga menulis doa untuk sosok yang dikenal baik dikalangan artis.
Gading Marten Berduka Aria Baron Meninggal
Aktor Gading Marten turut berduka atas meninggalnya Aria Baron, mantan personel grup band GIGI.
Melalui Instagram pribadinya, Gading Marten mengunggah foto kenangan mendiang Aria Baron saat manggung.
Di keterangan unggahan itu, Gading Marten merasa sedih kehilangan sosok yang berjasa di industri musik Tanah Air tersebut.
"Rest In Peace kakak @ariabaron. Kekallah kenanganmu, Tuhan kasihanilah," tulis Gading Marten, dikutip dari akun @gadiiing.
Gading juga mendoakan agar keluarga besar GIGI diberi kekuatan dan ketabahan.
"Turut berduka untuk keluarga dan keluarga besar GIGI @armandmaulana04 @dewabudjana @gustihendy @thomasramdhan. sending my prayers to all of you," tulis Gading lagi.
Sebagai informasi, Aria Baron meninggal dunia.
Kabar duka tersebut dibenarkan oleh pengamat musik Adib Hidayat melalui pesan singkat kepada Kompas.com.
"Thomas Ramadhan dari GIGI pukul 10.42 telepon saya sambil nangis mengabarkan Aria Baron wafat. Info dia dapatkan dari kakaknya," kata Adib Hidayat.
Sebelumnya, Aria Baron yang kini menjadi manajer band GIGI itu dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19.
Sandy Pas Band dan vokalis GIGI, Armand Maulana, sempat meminta doa untuk kesembuhan Baron.
Saat itu, Aria Baron bahkan dikabarkan membutuhkan pendonor plasma darah konvalesen dari penyintas Covid-19.
Namun, takdir berkata lain, Aria Baron kini telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, dikutip dari Kompas.com.
Mengapa Terapi Plasma Diperlukan?
Terapi plasma konvalesen adalah terapi menggunakan darah dari orang yang telah sembuh dari suatu penyakit, untuk membantu orang lain pulih.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA), telah memberikan otorisasi darurat untuk terapi plasma konvalesen dengan tingkat antibodi tinggi untuk mengobati Covid-19.
Terapi plasma konvalesen ini, dapat digunakan untuk beberapa orang yang dirawat di rumah sakit dengan Covid-19 di masa awal penyakit mereka atau yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Pada dasarnya, darah yang disumbangkan oleh orang yang telah pulih dari Covid-19 memiliki antibodi terhadap virus yang menyebabkannya.
Darah yang disumbangkan kemudian diproses untuk menghilangkan sel darah, meninggalkan cairan (plasma) dan antibodi.
Terapi plasma konvalesen ini dapat diberikan kepada orang dengan Covid-19 untuk meningkatkan kemampuan mereka melawan virus.
Mengapa terapi plasma konvalesen diperlukan?
Melansir Mayo Clinic, terapi plasma konvalesen dapat diberikan kepada orang dengan Covid-19 yang berada di rumah sakit dan berada di tahap awal penyakit mereka atau memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Terapi plasma konvalesen dapat membantu orang pulih dari Covid-19.
Selain itu juga dapat mengurangi keparahan atau memperpendek panjang penyakit. Berikut ini tiga fakta yang penting diketahui terkait terapi plasma konvalesen:
1. Risiko plasma konvalesen
Sejauh ini darah telah digunakan untuk mengobati banyak kondisi lain dan terbilang sangat aman. Risiko tertular Covid-19 dari plasma konvalesen belum diuji.
Baca Juga: Berikut Daftar Buah-buahan yang Bisa Membantu Mempercepat Pemulihan Pasien Covid-19
Tetapi, para peneliti percaya bahwa risikonya rendah karena donor telah sepenuhnya pulih dari infeksi.
Terapi plasma konvalesen memiliki beberapa risiko, seperti Reaksi alergi, Kerusakan paru-paru dan kesulitan bernapas, Infeksi seperti HIV dan hepatitis B dan C Meski demikian, risiko infeksi semacam itu rendah.
Darah yang disumbangkan sebelumnya juga harus diuji keamanannya. Beberapa orang mungkin mengalami komplikasi ringan atau tidak sama sekali.
Sebagian orang lainnya mungkin akan mengalami komplikasi yang lebih parah.
Prosedur terapi plasma konvalesen
Sebelum terapi plasma konvalesen Sebelum terapi plasma konvalesen, tim perawatan kesehatan akan mencari dan mempersiapkan plasma konvalesen yang sesuai dengan golongan darah Anda atau bisa juga dengan bantuan pihak keluarga.
Sementara itu, seperti yang pernah diberitakan Kompas.com sebelumnya (25/2/2021) untuk donor penyintas Covid-19 adalah mereka yang sudah pernah terinfeksi virus corona SARS-CoV-2, dan sembuh dari infeksi lebih dari 14 hari.
Donor penyintas ini nantinya akan diambil plasma darah di dalam tubuhnya.
Kemudian darah yang sudah diambil akan diberikan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan, dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Apakah Selesai Isoman Masih Perlu Tes PCR? Begini Penjelasan Kemenkes
Source | : | kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar