4. Pilih pakaian tipis yang menyerap keringat
Menggunakan pakaian tipis dan menyerap keringat bisa mencegah tubuh kepanasan dan dehidrasi.
Panas akan lebih mudah melewati kain berbahan serat alami seperti katun dan linen.
Bahan pakaian ini akan memungkinkan panas tubuh lebih cepat keluar dari tubuh dibanding dengan kain sintetis seperti akrilik dan nilon.
5. Mengatur pola minum air saat sahur dan berbuka
Hidrasi yang cukup adalah kunci agar tak mudah haus selama berpuasa.
Umumnya, kita membutuhkan antara 8-12 gelas air setiap 24 jam, tergantung pada tingkat aktivitas, usia, dan jenis kelamin kita.
Perlu diingat, minum air sekaligus dalam jumlah banyak tidak akan membantu mengurangi haus saat puasa.
Pasalnya, ginjal memiliki kapasitas terbatas untuk menyaring satu liter air per jam.
Cara terbaik adalah mengatur asupan cairan pada saat buka puasa dan sahur.
Misalnya, menerapkan pola 2-4-2 yakni dua gelas saat berbuka puasa, empat gelas saat malam hari, serta dua gelas saat sahur.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Cara Menghilangkan Haus Tanpa Membatalkan Puasa
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar