"Sungai Aare itu sungainya beda dengan sungai di kita, kalau di kita sungai itu sumbernya mata air jadi sudah sedingin-dinginnya masih menghangat," kata Ridwan saat acara pengajian keluarga, Senin (6/6/2022).
"Kalau di sana itu sungainya datang dari salju es yang cair," sambungnya.
"Jadi walaupun cuacanya biru dan panas, itu airnya seperti air kulkas, kira-kira begitu," jelasnya.
Lelaki yang akrab disapa Kang Emil itu mengatakan Eril sebenarnya memiliki kemampuan lebih dari cukup untuk berenang.
Apalagi ia memiliki postur tubuh tinggi dan keahlian menyelam, namun Eril diduga mengalami kram hingga tubuhnya terseret arus sungai.
"Jadi pas kejadian anak kami itu terduga ada kram. Karena fisiknya itu lebih tinggi dari saya di usia yang sedang bagus badannya," tutur Ridwan Kamil.
"Dia juga suka berenang dan punya lisensi menyelam pula, jadi menurut logika fisik harusnya aman saja," jelasnya.
Sayangnya takdir berkata lain, musibah menimpa Eril hingga ia dinyatakan hilang pada Kamis (26/6/2022).
Ridwan Kamil pun mengaku ikhlas putranya dianggap telah wafat akibat tenggelam mengingat upaya pencarian yang telah dilakukan.
"Tapi kita kan tidak pernah tahu makanya disebut musibah dan dalam syariatnya dalam setiap musibah kita harus menyampaikan innalilahi wa innailaihi raji'un," kata Ridwan Kamil.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar