Gejala berikutnya adalah napas mendadak tidak lega, terutama saat melakukan aktivitas ringan yang biasanya tidak ada keluhan di sistem pernapasan.
"Saat melakukan aktivitas ringan yang biasanya tidak apa-apa, menjadi napasnya tidak lega, ini juga harus dicurigai (tanda sakit jantung)," kata Antonia dalam diskusi daring oleh Siloam Hospitals Liipo Village dan Roche Indonesia bertajuk, Deteksi Dini Penyakit Jantung: Apakah Mungkin?, Kamis (18/11/2021).
Nyeri dada dan sesak napas tanda serangan jantung yang juga perlu menjadi perhatian dalam hal ini.
4. Waspada keringat banyak tanpa beraktivitas
Setelah melakukan berbagai aktivitas fisik yang berkelanjutan di tempat panas ataupun saat berolahraga, berkeringat merupakan pertanda metabolisme tubuh sedang bekerja dengan baik. Keringat adalah cairan tubuh alami yang mengandung air, garam dan lemak, yang biasanya akan lebih banyak dikeluarkan ketika suhu tubuh sedang tinggi.
Akan tetapi, lain halnya jika seseorang mengalami berkeringat tetapi suhu tubuhnya dingin, ini justru pertanda tidak baik. "Mendadak keringat dingin, atau keringatnya deras sekali ini juga gejala peringatan serangan jantung. Ada beberapa pasien yang menggambarkan keringatnya sebesar jagung (keringat deras), butir-butir keriingatnya dan bajunya menjadi basah kuyup," jelasnya.
5. Tanpa gejala peringatan serangan jantung sama sekali
Antonia berkata, selain beberapa gejala di atas, kondisi kelima ini merupakan yang paling berbahaya yaitu serangan jantung yang terjadi tanpa gejala peringatan sama sekali.
"Gejala yang berupa tanpa gejala peringatan sama sekali ini biasa kita sebut dengan silent killer," kata dia.
Ironisnya, kata dia, sekitar 50 persen pasien dengan serangan jantung atau bahkan meninggal mendadak itu tidak ada gejala peringatan sama sekali.
"Itulah pentingnya kita mendeteksi dini tanpa menunggu gejala peringatan (serangan jantung) lagi," tegasnya.
Source | : | wikipedia,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar