Setelah menyiapkan alat pemotong kuku, disunahkan untuk memotong kuku dimulai dari tangan kanan yakni jari telunjuk, tengah, manis, kelingking dan jempol.
Lalu dilanjutkan jari tangan kiri, mulai dari jari kelingking, manis, tengah, telunjuk dan jempol.
3. Memotong kuku jari kaki
Setelah memotong kuku tangan, dilanjutkan dengan memotong kuku kaki, sunahnya dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol. Kemudian kuku jari kaki kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking.
Hal tersebut tertuang dalam Kitab Fathul Bari, Imam Ibnu Hajar mengatakan:
"Tidak ada satu pun hadis yang menjelaskan tentang tertib memotong kuku. Akan tetapi Imam Nawawi menegaskan dalam kitab Syarh Muslim, bahwa disunahkan untuk memulai dari jari telunjuk tangan kanan, tengah, manis, kelingking, dan jempol. Untuk jari tangan sebelah kiri dimulai dari jari kelingking, manis, sampai jempol. Untuk kaki dimulai dari jari kelingking sebelah kanan sampai ke jempol, dan kaki sebelah kiri dimulai dari jempol sampai jari kelingking."
Potong Kuku Saat Malam Hari Bikin Umur Pendek? Ini Mitos dan Faktanya
Ada mitos jangan potong kuku pada malam hari, bisa menyebabkan umur kita menjadi pendek dan hubungan kita dengan orang tua menjadi tidak baik.
Para ayah dan ibu akan menegur anaknya jika melakukan ini, tak hanya pada anak, mereka pun akan menegur orang lain.
Mitos ini sudah ada dari zaman dulu, sejak dari berabad-abad yang lalu.
Sebenarnya hal ini adalah larangan zaman dulu sebelum alat potong kuku dan lampu yang gampang dicari saat ini.
Dulu jika ingin memotong kuku, mereka menggunakan pisau, jika dilakukan di malam hari dengan penerangan yang minim maka bisa melukai tangan mereka.
Maka dari itu orang tua zaman dulu membuat mitos larangan kepada anak-anak mereka dengan disertai sanksi.
Artikel Ini Telah Tayang Sebelumnya di TribunKalteng.com dengan Judul "Mitos Potong Kuku Malam Hari Perpendek Umur, Adab, Tata Cara dan Hari Baik Melakukan Menurut Islam"
Source | : | tribunkalteng.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar