Pada mitos-motosnya, disebutkan jika pada bulan Safar, umat Islam yang ingin menikah tidak baik melaksanakannya pada bulan ini.
Ada pula yang menyebutkan jika pada bulan ini orang-orang ‘melepas’ racun ilmu hitam.
Walau itu hanya mitos yang sangat diyakini sebagian besar umat Islam Indonesia, namun pada kenyataannya bulan Safar tetaplah seperti bulan-bulan lainnya.
Karena pada dasarnya, tidak ada satu kejadian pun di dunia ini yang luput dari kekuasaan-Nya.
Namun keimanan semacam ini seringkali goyah jika berhadapan dengan takhayul dan kepercayaan yang telah lama berakar di tengah-tengah masyarakat.
Misalnya seringkali seorang muslim tiba-tiba menjadi ragu melanjutkan perjalanannya karena secara tidak sengaja kendaraan yang ditumpanginya melindas seekor kucing hingga mati.
Keraguan itu muncul dari mitos yang meyakini adanya musibah di perjalanan bagi mereka yang menabrak kucing.
Atau juga seringkali seseorang terpikirkan hal buruk akan menimpa keluarga hanya karena dirinya secara kebetulan kejatuhan tahi cicak, demikian seterusnya.
Meskipun mempercayai firasat semacam itu tidaklah termasuk musyrik, tetapi baiknya perasaan demikian segera dibuang, karena jika dibiarkan akan merusak iman.
Dalam hal ini Rasulullah saw sebagaimana dalam kitab Marasil nya Imam Abu Daud pernah bersabda bahwa “seorang hamba tidak jarang terlintas dalam hatinya merasa sial karena suatu kejadian, apabila merasakan hal itu maka ucapkanlah:
أَناَ عَبْدُ اللهِ مَاشَاءَ اللهُ لاَقُوَّةَ الاّ باللهِ لَايَأْتِى بِالْحَسَنَاتِ الاّ اللهُ وَلَا يُذْهِبُ السَّيِّئَاتِ اِلاَّ اللهُ أَشْهَدُ أَنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ"
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar