Artinya:
Aku hamba Allah, segala sesuatu atas kehendak Allah, tiada kekuatan melainkan dari Allah, tidak ada yang mendatangkan kebaikan kecuali Allah, dan tidak ada yang menghilangkan keburukan kecuali Allah. Aku bersaksi bahwasannya Allah Maha Mampu atas segala sesuatu”
Demikianlah cara Rasulullah saw memberikan solusi kepada masyarakat Arab di lingkungannya sehubungan dengan kuatnya tradisi takhayul pada masyarakat arab (misalnya burung hantu yang membawa sial, syaitan ghaul yang menyesatkan perjalanan, ataupun bulan safar yang dianggap sial dan seterusnya).
Artinya firasat buruk yang muncul dalam hati karena adanya satu kejadian alami semacam ini sangatlah manusiawi belaka.
Tidak lantas mereka yang merasakan semacam itu dianggap musyrik, tetapi hanya posisi imannya yang berkurang.
Lalu bagimana seharusnya sikap umat islam saat menyambut dan menjalani bulan Safar yang diyakini penuh bencana dan bulan sial?
Rasulullah SAW selalu membantah berbagai mitos jelek yang berkembang terkait bulan Safar ini.
Walau begitu, tak ada salahnya kita sebagai umat Islam selalu memohon perlindungan kepada Allah SWT terhadap segala macam musibah.
Sebab, musibah bisa terjadi kapan saja, tak hanya di bulan Safar, menghadapi kesulitan seperti ini, Islam mengajarkan kita untuk banyak berzikir agar terhindari dari masalah.
Jika sedang mengalami musibah, zikir ini bisa juga untuk menyudahi kesusahan tersebut.
Dikutip dari NU Online dalam artikel diterbitkan Rabu (25/10/2017), zikir itu adalah istigfar.
Istighfar hanya terdiri dari satu kalimat, namun mampu mendatangkan beribu solusi.
Source | : | Banjarmasinpost.co.id |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar