Biaya perawatan sendiri akan ditanggung sepenuhnya oleh Pemerintah Kabupaten Malang.
Sanusi mengatakan, pihaknya sudah mengecek setiap rumah sakit yang menjadi tempat korban dirawat. Pihaknya memastikan bahwa biaya perawatan akan ditanggung Pemkab Malang.
"Kami sudah cek ke setiap rumah sakit tempat mereka dirawat, dan kami sudah sampaikan ke masing-masing kepala rumah sakit, Pemkab Malang akan menanggung biaya perawatannya," jelas Sanusi.
Sementara itu, sampai sejauh ini tercatat ada 180 suporter yang harus menjalani perawatan medis di rumah sakit akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Mereka dirawat di antaranya di Rumah Sakit Wava Husada, RSUD Kanjuruhan, Teja Husada, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Seperti diberitakan sebelumnya, kerusuhan suporter terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022). Kerusuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023, dikutip dari Kompas.com.
Kapolda Jawa Timur Irjen pol Nico Afinta mengkonfirmasi, mayoritas korban merupakan suporter Arema FC, Aremania.
Kemudian 180 orang dirawat di empat titik rumah sakit di Kabupaten Malang. Namun publik mengabarkan, sejumlah korban masih menunggu perawatan karena tempat kesehatan di sektiar Malang penuh.
Dalam unggahan yang dibagikan 15 jam lalu itu, Khofifah juga memberikan keterangan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Malang akan fokus menangani korban.
"Penanganan di RS Saiful Anwar akan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Semua korban yang wafat dan luka berat akan mendapatkan santunan dari Pemprov Jatim," tulis Khofifah.
Baca Juga: Jumlah Korban Jiwa Kanjuruhan Malah Berkurang dari 174 Jadi 125, Kok Bisa? Begini Kata Kapolri
Terakhir ia mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur, menyampaikan belasungkawa.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar