Keberadaan cemaran etilen glikol dimungkinkan dalam bentuk kontaminan pada bahan tambahan sediaan sirup yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol.
Sesuai Farmakope dan standar baku nasional yang diakui, ambang batas aman atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran etilen glikol dan dietilen glikol sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari, dikutip dari Kompas.com.
Kemenkes sudah melakukan pengecekan pada pasien penderita gagal ginjal akut. Hasilnya, senyawa kimia tersebut ditemukan di dalam tubuh beberapa pasien gagal ginjal akut ini. "Ternyata dari anak-anak yang kita tes di RSCM, dari 11 (anak), 7 anak positif memiliki zat kimia berbahaya yaitu etilen glikol, dietilen glikol, dan etilen glikol butyl ether/EGBE," jelasnya.
"Jadi konfirm karena itu lebih dari 50 persen bahwa ini disebabkan oleh senyawa kimia," sambung dia. Budi mengatakan, ketiga senyawa kimia ini mampu membuat ginjal rusak. Sebab, ketiga senyawa tersebut memicu adanya asam oksalat dalam tubuh dan selanjutnya menjadi kristal-kristal di dalam ginjal.
"Asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa menjadi kalsium oksalat. Kalsium oksalat itu jadi kayak kristal kecil tajam-tajam sehingga rusak ginjalnya," tandas Budi.
"Nah, 7 dari 11 balita (di RSCM) ternyata ada senyawa kimia ini," ungkapnya dia. Selanjutnya, pihak RSCM melalukan biopsi kepada para pasien tersebut.
"Dibiopsi sama temen-temen di RSCM, bener enggak? Konfirm, ternyata ginjal-ginjalnya rusak karena adanya kalsium oksalat yang merusak ginjalnya," jelas Budi.
Adapun senyawa etilen glikol atau dietilen glikol merupakan cemaran dari pelarut tambahan yang digunakan di obat-obat sirup. Selain ditemukan dalam tubuh pasien, senyawa kimia ini juga ditemukan dalam beberapa obat sirup yang dikonsumsi oleh para pasien.
Setidaknya, terdapat 102 obat sirup yang terkontaminasi senyawa kimia ini dan dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal akut.
"Obat-obat ini akan kita larang untuk diresepkan dan dijual," tuturnya. Sebelumnya, Kemenkes telah melakukan uji secara kualitatif untuk memastikan ada atau tidaknya senyawa tersebut, dikutip dari Kompas.com.
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar