Dilaporkan oleh The Washington Post, Minggu (30/10/2022), tragedi ini setidaknya mengakibatkan 151 orang meninggal dunia dan 82 orang terluka, dikutip dari Kompas.com.
Jumlah tersebut meningkat dari konfirmasi pada Minggu pukul 06.00 waktu setempat, yakni sebanyak 149 orang tewas dan 76 terluka.
Meski penyebab pasti insiden ini belum dikonfirmasi, tetapi pemadam kebakaran setempat mengatakan bahwa sebagian besar korban berjatuhan di gang sempit dan menanjak.
Puluhan dari korban meninggal tersebut dilaporkan mengalami henti jantung, sebagaimana dikutip Antara.
Mereka juga sempat mendapatkan resusitasi jantung paru atau CPR, pertolongan pertama pada pasien henti jantung atau henti napas.
Penyebab henti jantung
Meski sama-sama dapat menyebabkan kematian mendadak, henti jantung ternyata berbeda dengan serangan jantung.
Dilansir dari Medline Plus, perbedaan henting jantung dan serangan jantung terletak pada penyebabnya.
Serangan jantung terjadi karena ada sumbatan pada pembuluh darah di jantung. Sedangkan, henti jantung adalah kondisi saat jantung berhenti karena ada gangguan pada iramanya. Secara umum, orang yang mengalami henti jantung akan merasakan organ ini tiba-tiba berhenti berdetak, kesadaran menurun, dan napas berhenti.
Baca Juga: Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Pasien Henti Jantung
Kondisi ini disebabkan gangguan pada kelistrikan jantung, yang dapat dipicu oleh:
Fibrilasi ventrikel atau gangguan irama jantung
Penulis | : | Miya Dinata |
Editor | : | Miya Dinata |
Komentar