Perlu diingat, setiap pihak pinjol memang akan meminta uang kepada calon peminjam untuk biaya administrasi yang nantinya akan digunakan untuk materai dan keperluan lainnya saja dengan nilai yang tak seberapa.
Pihak pinjol abal pun sama akan meminta uang, tapi bedanya dalam jumlah yang sangat banyak bisa mencapai jutaan, tergantung dari jumlah pinjaman yang akan diajukan.
Mereka beralasan, uang tersebut sebagai uang muka agar dana yang dibutuhkan cepat cair.
Kelengkapan informasi identitas pada sebuah perusahaan merupakan hal yang paling penting dan utama untuk diperhatikan
Sementara pada pinjol abal, mereka baik dari pemilik atau karyawannya berusaha untuk menutupi informasi perusahaan, bila ada pun, mereka hanya mencantumkan informasi palsu.
Pada umumnya untuk kelengkapan data calon peminjam, pihak pinjol legal hanya meminta informasi seputar nama peminjam, nomor telepon yang aktif dan alamat email saja.
Rekening bank yang diminta pun untuk pengecekan riwayat kredit dan pencairan dana.
Pada pihak pinjol abal akan mengelabui nasabahnya dengan alasan agar dana cepat cair, maka peminjam harus menyerahkan data pribadi lainnya seperti pin atau password perbankan.
Semua aktivitas pinjol legal hanya melalui aplikasi atau website, mulai dari pengajuan, isi data, input dokumen persyaratan hingga informasi tagihan (jumlah tagihan, jatuh tempo tagihan dan rekening perusahaan).
Jadi, apabila ada seseorang yang menghubungi melalui pesan singkat di media sosial, whatsapp, telepon dengan mengatasnamakan pinjol dan meminta informasi akun pinjol atau meminta pembayaran tagihan melalui rekening atas nama pribadi atau bisa melalui jenis pembayaran lainnya, sebaiknya jangan tanggapi dengan serius.
Baca Juga: Ini 3 Contoh Sebar Data Pinjol Ilegal Dari yang Biasa Sampai Kasar, Jangan Sampai Menyesal!
Sebab ini salah satu modus penipuan yang dilakukan pinjol abal karena penyelenggara pinjol legal tidak akan pernah meminta pembayaran ke rekening pribadi atau dompet digital/e-money.
Anda juga harus memastikan melakukan pembayaran tagihan sesuai dengan info pada aplikasi atau website.
Setiap penyelenggara pinjol resmi, pastinya mereka memiliki satu tim khusus yang mengelola media sosialnya agar terlihat rapih, menarik dan profesional.
Ini jelas berbeda dengan media sosial pinjol abal, pastinya tampilan media sosialnya berantakan, gambarnya pecah.
Bahkan sebagian besar dari mereka adalah hanya mengambil postingan pinjol lain dan mempostingnya kembali di media sosialnya.
Perhatikan dengan teliti secara keseluruhan pada media sosial yang digunakan pinjol, selain dari konsep, susunan postingan yang tertata rapih, calin peminjam juga bisa mengecek followersnya, apakah asli atau palsu.
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar