GridFame.id - Ini dia perbedaan program pembiayaan pemerintah UMi dan KUR.
Sebagai solusi masalah pinjol ilegal, pemerintah memberikan program pembiayaan untuk modal usaha.
Yakni UMi (Pembiayaan Ultra Mikro) dan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Pinjol ilegal saat ini masih marak di kalangan masyarakat, terutama masyarakat menengah ke bawah.
Meski sudah diberantas, masih banyak sekali pinjol ilegal yang bermunculan.
Korbannya pun tak henti-hentinya berjatuhan.
Untuk menghidari jeratan pinjol ilegal, Anda bisa memanfaatkan kedua program pembiayaan pemerintah di atas.
Namun, perlu diketahui kalau program tersebut untuk modal usaha bukan kebutuhan konsumtif.
Sebelum mengajukan UMi atau KUR, Anda harus tahu dulu perbedaan keduanya agar Anda tidak salah pilih.
Lalu, apa sih perbedaan UMi dan KUR?
Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Melansir dari pip.kemenkeu.go.id, ini dia 4 perbedaan UMi dan KUR yang harus Anda tahu.
KUR disalurkan oleh perbankan dan lembaga keuangan.
Sehingga, prosedur pinjaman KUR harus menggunakan mekanisme perbankan.
Sementara UMi disalurkan LKBB.
Dengan begitu, pendaftaran dan administrasi akan mengikuti mekanisme dari LKBB itu sendiri.
Adapun, terkait dengan plafon pinjaman atau pembiayaan, KUR memiliki besaran plafon yang terbagi dua.
Yakni untuk usaha mikro sampai dengan Rp25 juta dan usaha ritel bisa mendapatkan pinjaman hingga sebesar Rp500 juta.
Tenor pinjamannya sendiri ditetapkan dengan jangka waktu lebih dari 1 tahun.
Sementara UMi, pemerintah telah menetapkan maksimal plafon sebesar Rp10 juta dengan jangka waktu relatif pendek, yakni kurang dari 52 minggu atau kurang dari setahun.
KUR memerlukan agunan sesuai ketentuan perbankan untuk usaha kecil.
Sementara itu, UMi tidak memerlukan agunan apapun.
Penerima KUR mencakup pelaku usaha mikro dan kecil.
Sedangkan UMi, pemerintah telah menegaskan bahwa penerimanya adalah para pelaku usaha Ultra Mikro.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar