Dilansir dari laman resmi umma.id, berdasarkan pejelasan beberapa ulama, membersihkan telinga tidak membatalkan puasa.
Asalkan tidak ada benda yang masuk ke dalam rongga telinga.
Artinya, kita diperbolehkan membersihkan telinga dengan menggunakan jari kelingking yang tidak bisa menjangkau ke dalam rongga telinga.
Ulama Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibary dalam kitabnya, Fath al-Mu'in mengatakan:
(و) يفطر (بدخول عين) وإن قلت إلى ما يسمى (جوفا): أي جوف من مر
Artinya: “Batal puasa disebabkan masuknya benda ‘ain (yang jelas, dapat dilihat) sekalipun hanya sedikit kedalam (bagian) yang disebut Jauf; rongga dalam”
Syeikh Taqiyuddin Abu Bakar Al-Husaini juga membahasnya di dalam kitabnya, Kifayatul Akhyar:
واعلم أنه لا بد للصائم من الإمساك عن المفطرات وهو أنواع : منها الأكل والشرب وإن قل عند العمد وكذا ما في معنى الأكل والضابط أنه يفطر بكل عين وصلت من الظاهر إلى
الباطن في منفذ مفتوح عن قصد مع ذكر الصوم وشرط الباطن أن يكون جوفا وإن كان لا يحيل وهذا هو الصحيح
Artinya: “Ketahuilah, seyogyanya orang yang berpuasa itu menahan dirinya dari segala sesuatu yang dapat membatalkan,
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar