GridFame.id - Pengajuan pinjol tak selalu berhasil dilakukan semua orang.
Banyak orang yang mengalami kendala saat mengajukan pinjaman di aplikasi pinjol.
Tak sedikit pula yang gagal dan ditolak mentah-mentah.
Padahal pengajuan pinjol dikenal jauh lebih mudah daripada pinjaman tradisional seperti koperasi dan bank.
Calon peminjam tidak perlu melengkapi berbagai persyaratan dokumen yang banyak.
Pinjol hanya membutuhkan verifikasi dengan menggunakan KTP asli saja yang bisa Anda unggah fotonya ketika melakukan registrasi.
Jika data di KTP dan pengguna sudah cocok, Anda bisa langsung mencoba untuk mengajukan pinjaman.
Tidak hanya itu, Anda bisa memilih tenor pinjaman dan suku bunga yang disesuaikan dengan tenor tersebut, sehingga Anda memiliki pilihan terhadap produk pinjaman yang sesuai dengan kapasitas Anda.
Umumnya, peminjam di aplikasi pinjol hanya bisa meminjam mulai dari Rp 500.000,00 sampai dengan Rp 5.000.000,00 saja.
Bukan itu saja, ada beberapa pinjol yang juga bisa cair meski pengajuan tanpa NPWP dan slip gaji.
Ternyata ini alasan pinjol bisa cair meski pengajuan tampa NPWP dan slip gaji.
Dilansir dari laman resmi kreditpintar.com, ada 4 alasan mengapa pengajuan pinjol bisa cair meski tanpa NPWP dan slip gaji:
Umumnya pinjol mau memberikan pinjaman online tanpa NPWP dan slip gaji sekalipun dikarenakan besar nominal pinjaman yang dipinjam relatif kecil.
Rentangnya mulai dari 500 ribu rupiah hingga maksimal 3 juta rupiah.
Tujuannya ialah sebagai bentuk mitigasi risiko oleh karena jika ada banyak yang meminjam dalam jumlah kecil maka risiko kerugiannya pun cenderung minim seandainya misal ada nasabah yang menunggak.
Sebagai informasi, diketahui bahwa pinjol ternyata mempunyai suatu algoritma yang dinamakan sebagai credit scoring saat proses pengajuan pinjaman uang diajukan.
Tujuan algoritma ini adalah untuk memilih debitur mana yang sekiranya mempunyai potensi sehingga risiko menunggak bahkan tidak dikembalikannya dana pinjaman pun kecil.
Dengan kata lain, melalui algoritma ini, pihak pinjol bisa mengambil keputusan kredit dengan lebih cepat dan objektif.
Tambahan lagi, algoritma ini juga dapat membuat pihak pinjol lebih cepat memutuskan apakah suatu pengajuan pinjaman bisa langsung cair atau tidak.
Satu hal yang menjadi acuan algoritma scoring dalam mengevalusi calon debitur mana yang layak adalah dengan menggunakan big data.
Big data yang dimaksud disini adalah sumber bermacam data yang dijadikan sebagai acuan bagi pihak fintech untuk memproses keputusan.
Tiap kali pengguna menginstal aplikasi pinjol tanpa syarat NPWP dan slip gaji, maka mereka harus mengizinkan aplikasi tersebut mengakses berbagai fitur yang ada pada smartphone yang mereka gunakan.
Tujuannya adalah agar pihak pinjol dapat “membaca” berbagai data pada smartphone yang dipakai untuk mengunduh.
Nah, dari data itulah, mereka akan mendapatkan informasi untuk dianalisis apakah si pengguna atau calon debitur tersebut layak diberikan pinjaman dana tunai atau tidak.
Alasannya memakai data dari HP tentu saja oleh karena data pribadi pada smartphone lebih jujur ketimbang formulir pengajuan yang diisi sendiri oleh pengguna atau debitur.
Dimana peluang untuk mengurangi maupun memanipulasi data lewat formulir ini lebih besar ketimbang dari data pada smartphone.
Baca Juga: Duh Debt Collector Minta Bantuan Polisi untuk Paksa Debitur Lunasi Utang, Apa yang Harus Dilakukan?
Umumnya, pinjaman online yang tanpa syarat dan jaminan minimal harus menyertakan data dan foto dari KTP.
Informasi dari KTP ini dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis proses pengajuan kredit.
Tak hanya itu, sebagai bagian dari proses mitigasi risiko maka hampir semua pengajuan pinjaman online mengikutsertakan proses verifikasi wajah ke dalam-nya.
Source | : | Kreditpintar.com |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar