GridFame.id - Pasti akan ada banyak orang yang mencari kerja baru setelah Lebaran baik yang sudah berpengalaman atau lulusan baru.
Tentunya interview kerja jadi salah satu hal yang cukup menantang.
Apalagi bagian ketika negosiasi gaji yang jadi bagian krusial di mana perusahaan akan menentukan apakah kita bisa direkrut atau tidak.
Nah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat sedang negosiasi gaji.
Apalagi bagi pelamar yang tipenya kutu loncat alias pindah-pindah pekerjaan dalam jangka waktu singkat.
Rupanya, kebiasaan ini cukup membuat perekrut berpikir ulang untuk menerimanya bekerja di perusahaan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Farina Situmorang, CEO Pensieve ID, dalam sebuah video yang diunggah di Instagram Prakerja.go.id.
Lantas, apa yang menjadi masalah ketika kutu loncat nego gaji di saat ia sudah memenuhi syarat bekerja yang diajukan perusahaan?
Farina Situmorang menjelaskan bahwa pencari lowongan kerja yang berpengalaman, terlebih kutu loncat, sering kali meminta gaji lebih tinggi.
Bahkan, tidak jarang dari mereka menginginkan gaji dua kali lipat dari yang ditawarkan meski baru bekerja beberapa bulan saja dari perusahaan lama.
"Kalau dari sisi perusahaan, most likely orang kalau pindah-pindah itu selalu minta gaji yang lebih tinggi," terang Farina.
"Tapi sejujurnya setelah 3 bulan, 6 bulan, apa yang betul-betul kamu tingkatkan dari pekerjaan sebelumnya?" imbuhnya.
"Apakah kamu betul-betul melakukan pekerjaan dengan baik? Ini juga red flags," tutur Farina lagi.
Menurut Farina, hal itu bisa menjadi cerminan bahwa seseorang tidak benar-benar paham awareness terhadap kemampuan mereka sendiri.
Mereka kurang paham bahwa syarat bekerja tidak hanya pengalaman yang tertulis di atas kertas, tetapi tergambar pada apa yang sudah dicapai.
Pencapaian itu harus ditunjukkan secara real dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga perekrut melihat sejauh mana performa kandidat.
Di samping itu, kandidat tidak hanya perlu memperhatikan performa dan pencapaian pribadinya ketika bernegosiasi seputar gaji.
Bahwasanya kamu mesti pula mempertimbangkan apakah industri sedang down atau tidak.
Apabila kamu meminta gaji besar sedangkan industri tengah lesu, bisa dipastikan perusahaan tidak akan menerimamu.
Bahkan kalaupun diterima, kamu mungkin menjadi salah satu yang terkena PHK apabila terjadi sesuatu dengan perusahaan.
"Kadang-kadang di saat bull market mungkin kamu bisa mendapatkan gaji tinggi. Tapi saat industri lagi down, tentunya orang-orang ini yang akan pertama di-layoff," tambah Farina.
Bila demikian, Farina menambahkan akan sulit bagimu untuk bisa kembali ke salary yang sudah meningkat.
Baca Juga: Jangan Sampai Terjebak! Ini Dia 3 Modus Pinjol Ilegal yang Paling Banyak Memakan Korban
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar