Ada juga yang menggunakan file APK dengan berdalih kerahasiaan data, petugas customer service gadungan tersebut mengatakan bahwa verifikasi data tidak disebutkan via telepon, tapi dengan mengisi data pribadi pada link yang dikirimkan ke WhatsApp/email korban.
Padahal link tersebut berisi file APK yang jika diinstal, penipu dapat menarik semua data pribadi yang ada pada HP korban.
Untuk mengantisipasinya, perlu tahu dulu modus seperti apa yang sering digunakan.
Lalu, cari cara yang tepat untuk menjawab dan menangkal tipu muslihatnya.
Pelakunya sama-sama menggunakan mesin operator call center abal-abal, namun modus penipuannya macam-macam.
Mereka mencatut nama sebuah bank, perusahaan provider Telkom, bahkan perusahaan penyedia listrik.
Jika berkedok mesin operator call center sebuah bank, biasanya menggunakan modus bahwa nomor rekening milik korban sudah diretas.
Selanjutnya, operator abal-abal ini akan menawarkan pemblokiran rekening untuk mengamankan.
Untuk bantuan pemblokiran rekening, mesin call center akan mengarahkan korban untuk “tekan angka 1 untuk berbicara pada customer service”.
Mesin call center ini pun mengancam jika tidak menekan angka 1, semua rekening korban akan terkuras saldonya.
Saat korban terhubung dengan ‘customer service’ gadungan, mereka pun akan meminta data pribadi korban dengan cara-cara seperti dijelaskan di atas.]
Baca Juga: Tak Bisa Bayarkan Arisan Online Anggotanya Gegara Bangkrut, Bisakah Penyelenggara Dipenjara?
Source | : | Twitter,BCA |
Penulis | : | Lena Astari |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar