Dilansir dari akun twitter @adnardn, ia menceritakan kronologi modus penipuan terbaru yang dialaminya.
Menurut Adhin, ia menerima telepon yang mengaku customer service dengan suara robot dan memintanya membayar tagihan.
"Please beware. Ada modus penipuan baru lewat telepon. Ketika kita angkat akan langsung kedengeran suara robot seolah-olah telepon dari Call Center resmi yang bilang rekening/nomor kita akan diblokir karena ada tunggakan. Terus suara robot itu akan suruh kita ketik angka untuk extension ngomong sama CS," tulisnya.
"Teleponnya awal normal kayak CS biasa. Di kasus gue, mereka ngaku dari @TelkomIndonesia dan bilang gue ada tunggakan 5 juta padahal gue aja gak pake produk Telkom. Mereka bilang tagihannya untuk salah satu rumah di Medan, sedangkan domisili gue aja di Tangsel," jelasnya.
Sang penipu ternyata juga menakut-nakuti Adhin dengan mengatakan data pribadinya telah dicuri sehingga mereka meminta data asli.
Untungnya di saat ini, Adhin sadar data pribadinya akan disalahgunakan sehingga ia mematikan telepon.
"Mereka bilang tagihan ini harus dibayar dan kemungkinan data pribadi gue dicuri, jadi mereka minta pencocokan data pribadi dengan nanya nama lengkap, nomor telepon aktif, email, dan alamat lengkap. Di part alamat lengkap, gue matiin telepon karena curiga ini penipuan," terang Adhin.
"Ternyata modus ini marak dari tahun lalu. Tujuannya adalah dapetin data pribadi sedetail mungkin (kalo kasih alamat mungkin bisa disamper) & maksa kita transfer uang tagihan tersebut. Di kasus temen gue ada yg ngaku CS bank dan bilang kita ada transaksi mencurigakan/kesalahan transfer transaksi jadi harus balikin nominal ke nomor rekening tertentu," tegasnya.
Beruntungnya Adhin tak memberikan data pribadinya pada sang penipu, pasalnya hal ini bisa berdampak fatal.
Dilansir dari akun instagram @habiskerjacom, pengamat siber Alfons Tanujaya mengungkap modus penipuan terbaru ini.
Source | : | |
Penulis | : | Nindy Nurry Pangesti |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar