GridFame.id - Ini perbedaan bunga fixed dan bunga floating KPR.
KPR menjadi salah satu jalan keluar bagi Anda yang ingin membeli rumah di usia muda.
Dengan KPR, Anda bisa membeli rumah dengan sistem cicilan.
Tenornya pun sangat beragam, yakni mulai dari 5 sampai 20 tahun.
Sebelum mengambil KPR, Anda wajib tahu apa itu bunga fixed dan bunga floating.
Soalnya, selama ini banyak sekali yang tidak mencari tahu lebih lanjut tentang dua bunga tersebut.
Alhasil, banyak yang kaget saat cicilan bulanan mendadak naik.
Untuk itu, Anda harus tahu apa itu bunga fixed dan bunga floating.
Soalnya, pemahaman tentang 2 bunga tersebut bisa membantu Anda membuat strategi untuk melunasi KPR.
Sehingga cicilan bulanan KPR Anda berjalan lancar.
Simak penjelasan di bawah ini, yuk!
Baca Juga: Perbedaan Rumah KPR Subsidi dan Non Subsidi, Lebih Kecil Mana Bunganya?
Lewat video TikTok-nya, akun @mentorproperti menjelaskan perbedaan bunga fixed dan bunga floating dan apa saja yang harus diperhatikan.
"Jadi yang dimaksud dengan bunga fixed di dalam KPR adalah biasanya ketika kamu akad kredit pertama kali di bank atau KPR bank, kamu akan diberikan bunga promo oleh bank tersebut dalam jangka waktu tertentu.
Misalkan saat ini bunga promo yang umum adalah fix 3 sampai 5 tahun," jelasnya, dikutip GridFame.id dari video TikTok @mentrproperti.
Singkatnya, bunga fixed adalah bunga cicilan KPR yang besarannya tetap.
Bunga fixed ini biasanya diberikan oleh bank selama 3-5 tahun dengan suku bunga tetap 4, 5, atau 6%.
Pada tahun ke 6 dan seterusnya, nasabah bakal dikenakan bunga floating.
Berbeda dengan bunga fixed, bunga floating adalah bunga yang besarannya ditentukan oleh kondisi pasar.
Jadi, bisa meningkat sesuai dengan kondisi pasar pada saat itu.
"Bunga floating adalah bunga yang memang tergantung situasi pasar pada saat nanti.
Kalau bunga floating saat ini sekitar 10-11% per tahun," lanjutnya.
Agar cicilan lebih ringan, Anda bisa melakukan negosiasi bunga fixed terpanjang.
Semoga informasinya bermanfaat!
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Nindy Nurry Pangesti |
Komentar