GridFame.id - Ini beberapa kekurangan berinvestasi emas jangka panjang.
Emas menjadi salah satu instrumen investasi yang belakangan populer.
Sebagaimana diketahui, emas adalah instrumen investasi yang sangat aman untuk pemula.
Soalnya, berinvestasi emas risikonya paling minim dibanding risiko lainnya.
Hal ini dikarenakan harga emas yang lebih stabil dan cenderung mengalami kenaikan per tahunnya.
Cara jual beli emas pun tergolong sangat mudah.
Namun, seperti halnya setiap bentuk investasi lainnya, investasi emas juga memiliki kekurangan.
Terutama bagi yang ingin berinvestasi emas dalam jangka panjang.
Sehingga, Anda harus mempertimbangkan beberapa kekurangannya.
Lantas, apa aja kekurangan investasi emas yang dimaksud?
Simak sampai tuntas!
Baca Juga: Selain Kerja Sampingan, 6 Hal Ini Bisa Jadi Alternatif Untuk Menambah Pundi-pundi Uang
Salah satu kekurangan investasi emas adalah bahwa emas sebagai aset fisik tidak menghasilkan pendapatan pasif seperti dividen atau bunga yang bisa didapatkan dari saham atau obligasi.
Ketika seseorang menginvestasikan uang dalam emas, keuntungan hanya akan diperoleh saat harga emas naik dan investor menjualnya.
Ini berarti investor tidak akan menerima aliran pendapatan rutin selama periode kepemilikan emas.
Investasi emas cenderung bersifat defensif dan memiliki hubungan inversi dengan pasar saham dan obligasi.
Saat pasar ekonomi sedang tumbuh dan saham-saham melonjak, harga emas cenderung stagnan atau bahkan turun.
Karena itu, ketika investor ingin mendapatkan manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang kuat, investasi emas mungkin tidak memberikan hasil yang optimal.
Investasi emas memerlukan biaya penyimpanan dan keamanan yang sering diabaikan oleh investor.
Emas sebagai aset fisik perlu disimpan dengan aman, terutama jika dibeli dalam jumlah yang signifikan.
Hal ini mungkin melibatkan biaya tambahan untuk menyewa brankas bank atau menggunakan layanan penyimpanan emas.
Salah satu prinsip dasar dalam investasi adalah diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko.
Namun, investasi emas dalam bentuk fisik memiliki keterbatasan dalam hal diversifikasi.
Keuntungan yang dihasilkan dari investasi emas bergantung pada pergerakan harga emas itu sendiri.
Oleh karena itu, jika sebagian besar portofolio diinvestasikan dalam emas, investor mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi karena kurangnya diversifikasi yang optimal.
Sementara harga emas cenderung naik seiring waktu, ada juga periode ketika harga emas stagnan atau bahkan turun.
Selama periode stagnasi ini, investor mungkin mengalami kerugian nilai yang signifikan pada investasi emas mereka.
Jika investor harus menjual emas selama periode ini, mereka mungkin menderita kerugian.
Sebagian isi artikel ini dibuat dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Penulis | : | Hani Arifah |
Editor | : | Lena Astari |
Komentar